Bentrok di Kebonharjo
Lima Polisi Tumbang Terkena Lemparan Batu dan Sabetan Kayu Warga Kebonharjo
Lima polisi dilarikan ke rumah sakit karena terluka terkena lemparan batu oleh warga Kebonharjo, Semarang, yang menolak rumah mereka dieksekusi.
Penulis:
Muh Radlis
Editor:
Y Gustaman
Tribun Jateng/Muh Radlis
Polisi bertameng dan berhelm bertahan menerima lemparan batu dan sabetan kayu dari warga Kebonharjo, Semarang, Kamis (19/5/2016), karena menolak rumahnya dieksekusi.
Tribun Jateng/Muh Radlis
Polisi bertameng dan berhelm bertahan menerima lemparan batu dan sabetan kayu dari warga Kebonharjo, Semarang, Kamis (19/5/2016), karena menolak rumahnya dieksekusi.
Tribun Jateng/Muh Radlis
Polisi bertameng dan berhelm bertahan menerima lemparan batu dan sabetan kayu dari warga Kebonharjo, Semarang, Kamis (19/5/2016), karena menolak rumahnya dieksekusi.
Tribun Jateng/Muh Radlis
Polisi bertameng dan berhelm bertahan menerima lemparan batu dan sabetan kayu dari warga Kebonharjo, Semarang, Kamis (19/5/2016), karena menolak rumahnya dieksekusi.
Tribun Jateng/Muh Radlis
Polisi bertameng dan berhelm bertahan menerima lemparan batu dan sabetan kayu dari warga Kebonharjo, Semarang, Kamis (19/5/2016), karena menolak rumahnya dieksekusi.
Tribun Jateng/Muh Radlis
Polisi bertameng dan berhelm bertahan menerima lemparan batu dan sabetan kayu dari warga Kebonharjo, Semarang, Kamis (19/5/2016), karena menolak rumahnya dieksekusi.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Bentrokan terjadi antara ratusan polisi dan warga Kebonharjo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (19/5/2016) pagi menjelang siang.
Ratusan warga menghadang polisi yang mengamankan jalannya eksekusi rumah yang berdiri di atas tanah yang diklaim milik PT KAI Daop IV Semarang.
Tembakan gas air mata dari polisi tak membuat warga mundur. Bahkan warga tak kalah garang, mereka melempari polisi menggunakan batu, kayu dan paving.
Pantauan Tribun Jateng di lokasi, sedikitnya lima anggota polisi dilarikan ke rumah sakit, beberapa di antaranya terluka terlempar batu dan terpukul kayu oleh warga.
