Seto Mulyadi Datangi TK yang Pernah Digeledah Densus 88, Ini yang Dilakukannya
Kak Seto meminta pengurus sekolah dan orangtua untuk membantu memulihkan kondisi psikologis siswa yang saat itu melihat secara langsung penggerebekan
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pemerhati anak, Seto Mulyadi atau kerap disapa Kak Seto, mengunjungi TK Roudatul Athfal Terpadu Amanah Ummah di Dukuh Brengkungan, RT 19/ RW 8, Pogung, Klaten, Jawa Tengah.
Densus 88 Antiteror Polri pernah menggeledah TK ini saat belasan masih berada di sekolah tersebut.
Kak Seto mengajak belasan siswa untuk menyanyi dan menari.
Ketua Dewan Pembina Komnas Perlindungan Anak tersebut menyampaikan keprihatinannya atas kondisi psikologis anak-anak.
Terlebih pasca-penggrebekan yang dilakukan Densus 88 pada 10 Maret 2016.
"Dalam kerangka menjaga keamanan, saya mengajak petugas juga memiliki kepedulian tinggi terhadap anak anak, entah dalam kasus terorism, korupsi atau pelaku pencopetan, anak anak harus tetap dilindungi," kata Seto, Senin (18/4/2016).
Kak Seto juga meminta kepada pengurus sekolah dan orangtua untuk membantu memulihkan kondisi psikologis siswa yang saat itu melihat secara langsung aksi penggrebekan anggota Densus 88.
Salah satu orang tua murid mengatakan, setelah kejadian itu, putranya mudah ketakutan saat berada di tengah keramaian.
"Kalau pas ramai orang, (anak saya) hanya menunduk kepala, dan sering bilang, 'Polisi tembak! Polisi tembak!'" kata salah satu orang tua murid.
Kurang lebih satu jam Kak Seto mengajak anak-anak di sana bermain bersama.
Kegembiraan menyelimuti suasana pertemuan itu.
Kak Seto juga berjanji untuk menemui Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti untuk membahas penanganan keamanan yang tetap ramah kepada anak-anak.
Dalam penggerebekan pada bulan lalu itu, anggota Densus 88 membawa pemilik rumah dan TK tersebut, Siyono, yang diduga sebagai teroris.
Dalam kawalan Densus 88 itu, terjadi insiden yang menewaskan Siyono. (*)