Sabtu, 4 Oktober 2025

Akad Nikah Batal, Gara-gara Calon Pengantin Sama-sama Wanita

Kisah cinta Ei dan Ro terbilang cukup unik.

Editor: Sanusi
net
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Bynton Simanungkalit

TRIBUNNEWS.COM, RENGAT - Kisah cinta Ei dan Ro terbilang cukup unik. Berhubungan selama tujuh tahun lewat ponsel, ternyata menjelang pernikahan keluarga baru tahu sepasang kekasih tersebut sama-sama perempuan.

Akhirnya, kisah cinta Ei dan Ro kandas di meja Kantor Urusan Agama (KUA), Kamis (7/4/2016).

Keluarga Ei tidak pernah tahu sosok Ro, karena hubungan mereka hanya melalui telepon selular (ponsel).

Setelah ketahuan ternyata Ro juga perempuan, keluarga Ei langsung membatalkan pernikahan. Padahal segala persiapan untuk resepsi sudah dilakukan di kediaman mempelai wanita.

Saat Tribun menyambangi kediaman Ei, terlihat sejumlah kursi tampak tertumpuk rapi seperti akan melakukan pesta besar.
Tumpukan kursi plastik itu menjadi saksi bisu batalnya pernikahan Ei dan Ro.

Ak (56), ayah Ei tidak memiliki kecurigaan sama sekali sejak awal Ei dan Ro berhubungan.

Setelah bertahun-tahun hanya berkomunikasi lewat telepon dan kekasih sang putri tak pernah sekalipun bertandang, Ak baru merasa khawatir.

Ia kemudian mulai menanyakan pada Ei soal hubungannya dengan Ro.

"Saya sebagai orangtua resah dan gelisah. Tujuh tahun berhubungan tapi tidak pernah ketemu. Lalu saya minta kejelasan kepada Ei dan menyuruh pacarnya untuk datang menjumpai pihak keluarga," tutur Ak, Jumat (8/4/2016).

Akhirnya Ro berjanji akan menjumpai keluarga Ei pada Januari 2016 lalu.

Setelah ditunggu, Ro ingkar janji dan tidak pernah datang ke rumah Ei. Kemudian, Ro berjanji akan datang kembali pada Februari 2016.

Saat itu Ro memang datang ke Inhu, namun tidak langsung ke rumah Ei.

"Dia datang ke rumah salah satu keluarganya di sini, saya yang mendengar informasi itu langsung menjumpainya namun saat saya datang ternyata Ro sudah pulang lagi ke Pekanbaru," ujar Ak.

Kemudian untuk kesekian kalinya Ro kembali berjanji bahwa akan datang Maret 2016 dan menunjukan keseriusannya akan mempersunting Ei.

Janji itu memang ditepati oleh Ro.

Saat itulah, Ei dan keluarganya tahu seperti apa sosok Ro.
Memulai penjelasannya di hadapan Ro, Ak mempertanyakan keseriuasan pacar anaknya itu.

"Kami ini adalah orang yang tidak punya apa-apa, apakah memang benar kamu serius dengan anak saya," ucap Ak mengulang pembicaraannya dengan Ro ketika itu.

Dengan tekad pasti, Ro menjawab bahwa ia serius untuk menjadikan Ei sebagai istrinya. Maka melalui pertemuan itu juga diputuskan waktu pernikahan.

Saat itu kecurigaan keluarga masih belum tuntas, pasalnya Ro datang tanpa didampingi keluarga. Alasannya Ro sudah tidak punya keluarga lagi.

Untuk memastikan hal ini, pihak keluarga Ei secara diam-diam mengirimkan orang untuk menelusuri keluarga Ro sebenarnya.

"Pengakuannya dia datang dari Duri, dan tidak punya orangtua," ujar Ak.

Jelang ijab kabul dilangsungkan di KUA, Kamis (7/4/2016) kemarin, keluarga Ei menerima informasi bahwa sosok Ro sebenarnya adalah perempuan.

Pada saat itu juga pernikahan mereka dibatalkan.

Saat sedang asyik bercerita dengan Ak, tiba-tiba paman Ei yang menolak disebutkan namanya datang dan meminta untuk tidak melanjutkan wawancara terkait tragedi yang menjadi aib keluarganya itu.

"Saya minta cerita itu tidak usah lagi diteruskan, dan kalau bisa tidak usah dibesar-besarkan. Karena pernikahan itu tidak pernah ada," ujarnya.

Paman Ei juga berkata bahwa, Ro saat ini juga sudah tidak tahu dimana keberadaannya.

"Kita sudah tidak lagi mengurus yang sudah berlalu, dan sekarang kita sedang membuat surat pernyataan untuk ditandatangani oleh Kades, yang menyebutkan bahwa pernikahan itu tidak pernah terjadi," ujar pria itu.

Pihak keluarga membuat surat bermaterai yang menyatakan bahwa pernikahan itu tidak pernah terjadi dan menganggap masalah ini selesai begitu saja.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved