Istri Korban Pembacokan Tak Tahu Suaminya Amalkan Ilmu Hitam
Abeng masih diburu polisi. Tapi istri korban pembacokan suaminya itu tak tahu jika selama ini Abeng mengamalkan ilmu hitam.
Laporan Wartawan Tribun Manado, Ferdinand Ranti
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sempat mengalami kritis di meja operasi di RSUP Kandou, Kota Manado, kondisi Henny Kambey (40) mulai membaik pada Jumat (1/4/2016).
Perempuan penjual ikan itu dibacok lehernya oleh suaminya, Albert Mamahit alias Abeng (38) pada Rabu (30/3/2016). Abeng juga membacok putranya, Glenn Mamahit (17), yang masih dirawat di rumah sakit berbeda.
Pantauan Tribun Manado, Henny sudah dipindahkan ke ruangan Irina A kelas 3 kamar B 10 dan di kanan kirinya tampak kerabat dan teman memberikan dukungan moril.
Hingga saat ini Henny terus berdoa agar pulih dan kembali menjual ikan di pasar. Sambil menahan rasa sakit, ia sempat cerita jika ponsel yang dirusak Abeng adalah milik Henny yang dibelikan oleh Glenn.
"Glen belikan HP buat saya untuk dipakai. HP itu dibeli memakai uang Glenn," cerita dia.
Uang untuk membeli HP, Glenn dapat setelah meraih juara satu tingkat Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa pada 2016 untuk lomba lari lima kilometer kategori remaja taruna.
"Dari hasil juara itulah Glenn mendapatkan uang dan membeli HP," kata Henny sambil berurai air mata.
Sebelum malam peristiwa berdarah itu, Henny menegur Abeng agar berhenti mengutak-ngatik HP karena kondisinya panas. "Dia tidak terima masukan saya, dia malah membanting HP sampai rusak," kenang Henny menggambarkan kondisi suaminya itu.
Glenn kesal mengetahui perbuatan tersebut lalu menegur dan meminta ayahnya mengganti HP yang rusak.
Terlanjur kesal karena pesan istrinya, ditambah permintaan anaknya, Abeng yang sudah berada di bawah pengaruh alkohol langsung mengambil parang dan menyerang putranya.
Henny mencoba menghalangi perbuatan Abeng terhadap putra kesayangannya dibacok. Alih-alih berhenti dan sadar akan perbuatannya, Abeng semakin menjadi-jadi.
"Selesai dia memukulkan parang ke kaki Glenn, kemudian kita hadang. Lalu saya perintahkan kepada Glen untuk lari mencari pertolongan," ungkap Henny.
Abeng mencoba mengejar Glenn tapi tak mampu. Tiba giliran Abeng menuntaskan marahnya kepada istrinya itu, Henny mencoba melarikan diri tapi baru beberapa meter terjatuh. Abeng langsung menebaskan beberapa kali parangnya ke tangan, wajah, kepala serta tubuh belakang Henny hingga berdarah.
"Saya tidak bisa pikir terjadi seperti ini. Saya tidak tahu juga kalau dia punya ilmu hitam. Saya tidak tahu isu yang beredar seperti itu," kata warga asal Minahasa Utara ini.
Henny berharap pemerintah peduli dan membantu mereka untuk biaya pengobatannya dan anaknya.
Terpisah, Kapolsek Kauditan, AKP Hilman Munthalib, mengaku masih mengejar pelaku. "Kami juga sudah turunkan K-9 anjing pelacak dari Polda Sulut. Semoga dalam waktu dekat bisa ditangkap," ujar dia.
Sejak melarikan diri dari rumah, tim Barracuda, Manguni, Gorango, Resmob Polres Minahasa Utara, dan Polsek Kauditan, memburu Abeng.
Amalkan Ilmu Hitam
Seorang warga membisiki Tribun Manado bahwa Abeng memiliki ilmu mistis (opo-opo). Warga tadi sedang membesuk Glenn di Rumah Sakit Hermanah, Kecamatan Kauditan, Kamis (31/3/2016) dini hari.
Warga tadi melihat Abeng berkepribadian aneh. Ia pernah melihat Abeng menggali ayam kampung yang telah dikubur dua hari.
"Dia menggali tanah itu dan kemudian mengambil jantung dan isi perut ayam. Incarannya adalah ayam bangkai yang sudah ditanam berhari-hari," jelas warga yang minta namanya tak ditulis.
Sebagai suami, sambung warga tadi, Abeng tidak bertanggungjawab. "Istrinya bekerja menjual ikan, sementara Abeng hanya tinggal di kebun dan tidak bekerja," imbuh dia.