Jumat, 3 Oktober 2025

Remaja yang Jasadnya Terjaring Jala Ikan Ternyata Korban Pembunuhan

Jun Takalao (14), seorang remaja yang jasadnya tersangkut jaring nelayan beberapa waktu lalu ternyata merupakan korban pembunuhan.

Penulis: Ferdinand Ranti
Editor: Dewi Agustina
Tribun Manado/Ferdinand
Jasad Aljunaidi Takalao (14) ditemukan di sungai. 

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Jun Takalao (14), seorang remaja yang jasadnya tersangkut jaring nelayan beberapa waktu lalu ternyata merupakan korban pembunuhan.

Kematian Jun Takalao (14) warga Kelurahan Sindulang Satu Lingkungan III Kecamatan Tuminting, terungkap saat tubuh korban ditemukan nelayan tersangkut jaring di pantai Englok Sindulang, Selasa (9/2/2016) dinihari.

Informasi yang diperoleh Tribun Manado (Tribunnews.com Network), kecurigaan dan keberatan keluarga korban karena menemukan adanya luka di bagian pelipis kanan dan kepala bagian belakang.

Keluarga lalu memilih untuk mengautopsi jasad korban.

Baca: Dikira Helm Ternyata Kepala Manusia Tersangkut di Jala Ikan

Pengembangan dilakukan Tim Resmob Polresta Manado dan Polsek Tuminting. Berbagai informasi mengenai keberadaan korban sebelum ditemukan dijaring nelayan diselidiki.

Awalnya Tim Resmob mengamankan teman korban berinisial BL (14), Rabu (10/2/2016) malam.

Dari keterangan remaja yang putus sekolah ini kemudian berkembang tiga nama lain, yakni OK (16),CS (17) dan DL (12), semuanya warga Kelurahan Sindulang Satu Lingkungan III Kecamatan Tuminting.

Jasad Jun Takalao (14) sebelumnya ditemukan sudah tak bernyawa terapung di Pantai Englok Sindulang. Jasadnya ditemukan karena tersangkut jaring nelayan, Selasa (9/2/2016) dinihari.

Berdasarkan keterangan salah satu rekan korban yang ikut diinterogasi polisi, peristiwa itu berawal saat korban dan temannya DL serta seorang rekan lainnya, sedang bermain kartu di teras gereja, sekitar pukul 23.30 Wita.

Ketiganya lalu didatangi BL, tapi korban mengajak untuk pergi ke Pantai Englok.

Saat berjalan berempat ke Pantai Englok, seorang memilih pulang tidur, hingga tertinggal korban, DL dan BL.

Mereka pun duduk-duduk di beton panjang Boulevard 2 hingga pukul 00.30 Wita.

Tak lama kemudian, muncul CS dan OK bergabung. Saat sedang duduk, OK lalu memerintahkan BL untuk memukul korban yang sedang duduk sambil menundukkan kepala.

BL kemudian berdiri dan melayangkan beberapa pukulan ke arah perut korban. DL juga sempat disuruh untuk memukul. Namun karena bersahabat karib dengan korban, DL mengurungkan niatnya dan kembali duduk.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved