Satu Korban Miras Oplosan Kristis dan Alami Gangguan Penglihatan
Hingga selam dokter berusaha menetralisir dengan melakukan cuci darah walaupun ginjalnya masih berfungsi

Laporam Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNNNEWS.COM, SLEMAN - Satu di antara korban miras oplosan yang dirawat di RSUP dr Sardjito dinyatakan kritis.
Pasien tersebut mengalami gangguan penglihatan serta pendarahan pada lambung.
"Methanolnya sudah terurai dan meracuni mata. Itu sudah terlambat. Saat ini, melihat kondisi darahnya yang sudah parah, kita netralisir dengan melakukan cuci darah walaupun ginjalnya masih berfungsi. Namun harapannya tipis," terang dr Faisal Heryono SpPD, selaku ahli penyakit dalam, di ruang diklat RSUP dr Sardjito, Selasa (9/2/2016).
Sementara itu, informasi terbaru dari RSUP dr. Sardjito, menyebutkan jumlah korban oplosan yang masuk ke sana totalnya 18 orang (bukan seperti yang diberitakan sebelumnya).
Tercatat 2 orang meninggal saat di lokasi, 4 orang meninggal usai menjalani perawatan, 5 orang sedang dirawat (termasuk yang kritis), serta 7 orang yang lain sudah diperbolehkan pulang.
"Manifestasi kebutaan adalah 1 hingga 3 hari, bisa juga beberapa jam. Semua tergantung kecepatan metabolismenya. Sehingga pasien yang dipulangkan, bisa dipastikan tidak akan mengalami kebutaan," imbuhnya.