Mengintip Usaha Pembuatan Kue Keranjang Milik Sulistyowati yang Laris Jelang Imlek
Jika mendekati Imlek, perempuan berumur 70 tahun ini secara khusus membuat kue keranjang.
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Rona Rizkhu Bunga Chasan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ketika tahun baru Imlek, hal yang paling sering kita temui adalah kue keranjang.
Sebab kue keranjang adalah kue wajib yang harus ada ketika perayaan tahun baru Imlek.
Beberapa hari sebelum Imlek, para pembuat kue keranjang pun sudah mulai giat mempersiapkan pesanan kue yang bahkan mencapai berton-ton banyaknya.
Ibu Sulistyowati adalah salah satu pembuat kue keranjang di Yogyakarta yang bertempat di daerah Tukangan.
Usahanya tersebut merupakan usaha turun temurun dari orangtuanya yang bernama Xiauw Boen Tyhauw.
Terhitung hingga saat ini, usahanya telah berjalan selama kurang lebih 56 tahun.
Jika mendekati Imlek, perempuan berumur 70 tahun ini secara khusus membuat kue keranjang, sedangkan di hari biasanya Sulistyowati membuat kue mangkok dan bacang.
Dihari ke empat pembuatan kue keranjang tersebut, Sulistyowati sudah menjual sekitar 200 an buah kue dengan harga Rp 12 ribu per buahnya.
Tidak cukup beberapa jam untuk membuat kue keranjang karena pada dasarnya untuk membuat kue tersebut dibutuhkan waktu 2 hari.
Pertama, gula harus direbus selama enam jam terlebih dahulu. Kemudian cairan gula tersebut disaring terlebih dahulu lalu dicampur dengan tepung ketan yang telah digiling.
Proses selanjutnya adalah mendiamkan adonan tersebut selama dua hari.
Lalu dilanjutkan dengan menimbang dan mencetak adonan dalam cetakan yang berbentuk seperti keranjang.
Proses terakhirnya adalah memasak (tim) adonan yang telah dicetak sebelumnya.