Ledakan Bom di Sarinah
Komisi I Berencana Dengar Pendapat Kepala BIN Sutiyoso Soal Teror Sarinah
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, menilai teror bom di Pos Polisi Sarinah dan Starbucks tak serta merta Badan Intelijen Negara kecolongan.
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, menilai teror bom di Pos Polisi Sarinah dan Starbucks tak serta merta Badan Intelijen Negara kecolongan.
Politikus Golkar itu berujar aksi teror bisa saja terjadi kapan saja dan di mana saja meski pihak intelijen dan keamanan berupaya mendeteksi secara dini.
Baca juga: Tantowi Yahya: #kamitidaktakut Jangan Dijadikan Gerakan Berlebihan
"Kami sangat yakin BIN tahu ancaman itu ada, tapi jangan lupa teroris itu beraksi ketika kita lengah. Pada hari besar atau ketika kita sedang bergembira atau saat yang tidak mungkin terjadi aksi teror tapi justru aksi teror itu terjadi," ujar Tantowi di Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat (15/1/2016).
Komisi I akan memanggil Kepala BIN, Sutiyoso, untuk mendengarkan langkah mereka di kemudian hari dan apa yang telah mereka ketahui tentang aksi teror di Sarinah.
"Termasuk mengapa kok bisa terjadi karena apapun bahasa yang digunakan ya terjadi kan. Sesuai Undang-Undang Intelejen, lini depan untuk pencegahan, pemberantasan, pencegahan, radikalisme dan terorisme adalah BIN," ujar Tantowi.