Kamis, 2 Oktober 2025

Kontroversi Gafatar

700 Warga Eks Anggota Gafatar di Mempawah Diminta Angkat Kaki

Permintaan ini terkait dengan kekhawatiran masyarakat akan dampak dari faham pada Gafatar yang pernah mereka geluti.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-inlihat foto 700 Warga Eks Anggota Gafatar di Mempawah Diminta Angkat Kaki
TRIBUN PONTIANAK/Madrosid
HENGKANG - Ribuan masyarakat Mempawah mendatangi kamp pemukiman eks Gafatar di Moton Panjang, Jumat (15/1). Warga meminta agar eks Gafatar itu segera meninggalkan Kabupaten Mempawah dalam kurun waktu 3 hari.

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid

TRIBUNNEWS.COM, MEMPAWAH - Ribuan masyarakat Kabupaten Mempawah mendatangi pemukiman warga eks pengikut Gafatar di Moton Panjang Dusun Pangsuma Desa Antibar Kecamatan Mempawah Timur, Jumat (15/1/2016).

Aksi itu merupakan lanjutan dari aksi sweeping sebelumnya, setidaknya 16 lokasi yang telah didatangi di Kecamatan Mempawah Hilir dan Mempawah Timur pada Kamis (14/1/2016) malam.

Tuntutan masyarakat meminta secara baik-baik, kepada masyarakat pendatang, berjumlah sekitar 700 jiwa terdiri dari dewasa dan anak-anak secara keseluruhan menyebar di sejumlah lokasi di Kabupaten Mempawah, agar bisa segera meninggalkan Kabupaten Mempawah.

Kondisi ini, terkait dengan kekhawatiran masyarakat akan dampak dari faham pada Gafatar yang pernah mereka geluti.

Tak jauh beda dengan aksi sebelumnya yang telah mendatangi sejumlah kediaman warga asal jawa itu, ribuan masyarakat mendatangi pemukiman baru itu menggunakan berbagai kendaraan.

Tanpa anarkis, masyarakat masuk ke lingkungan pemukiman dan seorang perwakilan masyarakat Mempawah, Atang melakukan orasi.

“Secara manusiawi kita tidak mempermasalahkan kedatangan warga baru ini namun  juga sangat sensitif terhadap dampak kedepan yang kemungkinan dapat merusak kehidupan masyarakat kita," ujar Atang sapaan akrabnya, sebagai pembicara dalam orasinya, Jumat (15/1/2015).

Ia meminta seluruh warga eks Gafatar ini bisa meninggalkan Kabupaten Mempawah dalam kurun waktu 3x24 jam.

Dikatakannya, sekalipun mereka sudah menyatakan lepas Gafatar namun tentunya dalam jiwa mereka tentu masih ada.

"Apalagi kedatangan mereka ini sangat mencurigakan, datang dengan gelombang besar, berkelompok dan terksesan hanya bergaul dengan sesama kelompoknya sendiri," ungkap pria yang memiliki nama lengkap Al Gazaba ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved