Kontroversi Gafatar
Di Banjarmasin, Kelayan Tengah Jadi 'Kampung Gafatar'
Sosok Gafatar mengadakan aksi sosial berupa pengobatan gratis dan aksi sosial lainnya di beberapa titik di Kelayan Tengah
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Restudia
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Kehadiran Gafatar di Kota Banjarmasin ternyata memang tak lama.
Bahkan beberapa orang masih mengingat kedatangan organisasi berbalut aksi sosial ini.
Satu di antaranya Aliansyah yang mengaku kaget dengan pemberitaan banyak orang hilang karena mengikuti Gafatar.
Sekretaris komisi IV DPRD Kota Banjarmasin ini mengaku Gafatar baru saja hadir di Banjarmasin sekitar enam bulan lalu.
Bahkan, Kelayan Tengah dijadikan sebagai Kampung Gafatar.
Ini Ditandai dengan spanduk di jalan masuk Kelayan Tengah.
Sosok Gafatar mengadakan aksi sosial berupa pengobatan gratis dan aksi sosial lainnya di beberapa titik di Kelayan Tengah.
Karena aksi inilah, spanduk Kelayan Tengah menjadi Kampung Gafatar.
Dalam kegiatannya, Gafatar mengungkapkan tentang ketuhanan.
Anggota Gafatar, jelasnya, kebanyakan bukan orang Banjar.
Mereka mengaku orang Aceh, Medan, Jawa yang terlihat dari logat bicara.
Seluruh anggota terlihat melebur bersama warga. Bahkan hingga bermalam di rumah warga.
"Baru sekitar enam bulan lalu. Makanya kaget dengan pemberitaan sekarang," ungkap politisi PKS ini.
Disinggung mengenai adakah warga Kelayan Tengah yang mengikuti Gafatar?
Ali mengaku belum mendengar adanya laporan warga yang tiba-tiba menghilang karena mengikuti Gafatar.
"Kalau itu belum tau, belum ada informasinya," katanya.