Di Belu, Empat KK Tinggal Serumah Ukuran 6X4 Selama 16 Tahun
Selama 16 tahun sudah Rojita de Fatima bersama keluarganya memilih berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA -Selama 16 tahun sudah Rojita de Fatima bersama keluarganya memilih berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mereka tinggal di Dusun Salala, Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak. Kehidupannya tak kunjung membaik dan bahkan semakin menderita.
Betapa tidak, Rojita yang merupakan satu dari sekian banyak warga baru eks Timor-Timur, ini tak memiliki sejengkal tanah baik untuk membuat kebun maupun membangun rumah.
Rumah yang ditinggali saat ini adalah rumah bantuan yang dibangun pada tahun 2007 dan sudah reot.
Dindingnya sudah rubuh dan tampak tak layak huni. Namun tetap ditinggali.
Yang lebih memprihatinkan, dalam rumah berukuran sekitar 6 x 4 meter ini, Rojita tinggal bersama anak laki-laki yang sudah berkeluarga. Ada sekitar 80 unit rumah di desa ini dengan kondisi serupa.
Kepada anggota DPRD NTT, Angelino Belo Da Costa yang mengunjungi dusun itu, Sabtu (19/12/2015) siang, Rojita mengaku sangat menderita lantaran harus tinggal serumah bersama empat kepala keluarga (KK) lainnya.
"Kami susah, kami empat KK tinggal bersama dalam satu rumah. Kami tidak bisa beli tanah untuk bangun rumah. Kami tinggal di rumah anak laki-laki," kata Rojita terbata-bata.
Dirinya berharap, adanya perhatian pemerintah agar mereka bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak.
Tak hanya Rojita, warga lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Salah satu warga, Adelino bahkan menyebut tempat tinggal mereka sudah sama seperti kandang babi.
Kesulitan lainnya seperti ketiadaan listrik, jalan masuk yang sudah rusak serta banyaknya anak putus sekolah di desa itu.
"Listrik belum ada, jalan rusak semua, anak-anak putus sekolah dan tidak lanjut sekolah, karena orangtua tidak mampu, banyak pengangguran, rumah kami sudah ruboh dan tampak seperti kandang babi," katanya sambil menunjuk rumah warga setempat.
Tak hanya masalah perumahan dan akses jalan dan pendidikan, warga juga mengeluhkan masalah kesehatan, kelangkaan pupuk dan kesulitan air bersih.
Kepala Desa Kabuna, Ruben Gonzalves pada kesempatan itu mengatakan, selama ini sudah ada perhatian pemerintah dan perjuangan anggota DPRD NTT, Angelino berupa adanya bantuan listrik tenaga surya sebanyak 100 unit untuk desa itu.
Mengenai kesulitan air bersih sudah ada survei dari pemerintah, namun perlu pengawalan dari anggota DPRD NTT.