Imigran Asal Iran dan Afganistan Nyaris Berkelahi Gara-Gara Rebutan Tempat Tidur
Aksi rebutan tempat tidur, Kamis (26/11/2015) antara imigran asal Iran dan Afganistan hampir membuat keduanya terlibat keributan.
Laporan wartawan Pos Kupang, Dion Putra
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Saat ini jumlah imigran yang mencari suaka yang ditampung di Rumah Detensi Imigrasi Kupang sudah over kapasitas.
Dampaknya, para imigran pun harus berebutan tempat tidur untuk beristrahat.
Aksi rebutan tempat tidur, Kamis (26/11/2015) antara imigran asal Iran dan Afganistan hampir membuat keduanya terlibat keributan.
Beruntung, pihak keamanan dari Polres Kupang Kota siap siaga untuk mengaman situasi tersebut.
"Jujur saja over kapasitas yang saat ini terjadi membuat para imigran sedikit tempramen. Ada gesekkan sedikit saja sudah langsung mau adu fisik," ungkap Kepala Rumah Detensi Imigrasi Kupang Drs. Efendi Saragih, yang ditemui Pos Kupang (Tribunnews.com network), Jumat (27/11/2015).
Awalnya, kata dia, ada dua orang imigran yakni dari Iran dan satunya lagi dari Afganistan yang terlibat pertengkaran karena rebutan tempat tidur.
"Keributan ini memancing rasa solidaritas antara imigran yang berasal dari daerah asal yang sama. Akhirnya keributan pun meluas," paparnya.
Ia mengatakan, keributan tersebut tidak sampai menimbulkan aksi adu pukul.
Dirinya pun langsung berkoordinasi dengan pihak Polres Kupang Kota guna mengamankan situasi.
Begitu melihat anggota polisi yang datang, para imigran langsung masuk kembali ke dalam bloknya.
"Begitu situasi sudah aman, saya langsung mengumpulkan mereka. Saya berikan pembinaan dan pengertian kepada mereka terkait keterbatasan fasilitas kita," tuturnya yang didampingi Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan, Hariyadi dan Kepala Tata Usaha, Benyamin Tulasi.
Ia mengatakan, idealnya Rumah Detensi Imigrasi Kupang hanya mampu menampung 90 imigran.
Namun saat ini yang terjadi hampir dua kali lipat dari kapasitas yaitu, 175 imigran.
Oleh karena itu, saat ini dirinya saat ini tengah mengajukan usulan penambahan blok untuk meminimalisir gesekkan antar imigran.
" Over kapasitas ini terjadi hampir di seluruh Rumah Detensi Imigrasi seluruh Indonesia akibat suasana di timur tengah yang terus memanas. Tidak hanya itu, proses pencairan pihak penerima para pencari suaka yang lama menyebabkan penumpukkan para imigran di Rumah Detensi Imigrasi," ungkapnya.
Ketika disinggung mengapa tidak mau menolak imigran yang hendak dititipkan, Efendi mengatakan alasan kemanusian.
" Mereka hanya mencari hidup yang lebih baik karena di negara asal situasinya tidak kondusif. Mana orang sedang susah kita buat tambah susah," tuturnya.
Pantauan Pos Kupang di Rumah Detensi Imigrasi Kupang nampak situasi sudah kembali aman dan terkendali.
Nampak para imigran yang kebanyakan berasal dari Afganistan sedang bersantai di depan blok mereka sambil menikmati matahari pagi.
Beberapa imigran bahkan terlihat berjalan-jalan di halaman Rumah Detensi Imigrasi Kupang. Tidak nampak pengawasan yang ketat dari petugas Rumah Detensi Imigrasi Kupang.
Anggota polisi dari Polres Kupang Kota pun tidak nampak berjaga di Rumah Detensi Imigrasi Kupang.