Cerita Pria Ini Ketika Pertama Melihat Kondisi Remaja Diserang Penyakit Aneh
Remaja asal Dusun Lhok Batee Intan, Desa Padang, Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya (Abdya), Irol Rahman (15) yang diserang penyakit aneh
Laporan Muhammad Hadi I Banda Aceh
TRIBUNNEWS.COM - Remaja dari keluarga miskin asal Dusun Lhok Batee Intan, Desa Padang, Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya (Abdya), Irol Rahman (15) yang diserang penyakit aneh setelah dikhitan April lalu sudah mendapat penanganan dari RSUZA Banda Aceh.
Nasibnya mulai berubah ketika pertama kali dilihat oleh M Iqbal Hasballah.
Pria asal Gampong Aree, Pidie pertama kali melihat Irol yang duduk di depan pintu rumahnya.
Iqbal yang datang ke Dusun itu merasa aneh melihat remaja ganteng itu tak bisa berjalan.
Ia merasa iba dan menanyakan apa yang terjadi terhadap Irol.
Apalagi, Iqbal sangat prihatin melihat langsung kondisi rumah kecil ditempati Irol yang terbuat dari kayu lapuk.
Begitu juga ketika mengetahui Irol sudah tak sekolah sejak delapan bulan.
Orang tuanya M Husen sudah meninggal dan ibunya menikah dengan pria lain.
Ibunya Nilawati tak bisa menemani akibat harus mengurus dua anak kecil dari suami kedua.
Faktor ekonomi juga mempengaruhi kehadiran ibunya. Akibatnya, Irol ditemani Siti Rasanah, kakak Nilawati selama di Banda Aceh.
"Setelah mengetahui kondisi Irol. Saya menghubungi Safaruddin YARA (Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh). Kemudian Perwakilan YARA Abdya, Miswar," cerita Iqbal kepada Serambinews.com di RSUZA Banda Aceh, Senin (23/11/2015).
Setelah itu, kata Iqbal, datang petugas dari Puskesmas Abdya dan Pemkab Abdya. Setelah dirawat di RSU Teuku Peukan Abdya, 16-17 November. Kemudian 18 November, Irol diboyong ke Banda Aceh.
"Tempat tinggal Irol kawasan terpencil. Sangat sulit saat membawa ke Blangpidie. Kalau tidak segera mendapat penanganan, entah bagaimana kondisi Irol," ujar Iqbal yang terus menemani Irol hingga di RSUZA.
Menurut Iqbal, setelah diperiksa di RSUZA ada indikasi patah tulang dan infeksi tulang. Sedangkan
Jantung tak masalah.