Suap APBD Musi Banyuasin
Andri Sophan Pinjam Rp 2 Miliar dengan Jaminan BPKB Mobil
Andri Sophan Kepala Dinas PUBM Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan memberikan uang Rp 2 miliar untuk membantu urunan pembayaran suap.
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, M Syah Beni
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Andri Sophan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan (Sumsel) memberikan uang Rp 2 miliar untuk membantu urunan pembayaran suap.
Uang itu diakui Andri adalah uang pinjaman dari dua rekanan proyek di dinasnya.
Sebagai jaminan Andri menyerahkan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) mobilnya.
Hanya saja Jaksa Penuntut Umum (JPU) memberikan keterangan bahwa dari Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) tidak mencapai Rp 2 miliar.
"Jadi bagaimana mau bayar pinjaman itu. Aset bapak saja tidak cukup untuk membayarnya," ujar JPU.
Andri Sophan menjawab bahwa dia akan terus berusaha mengembalikan uang pinjaman tersebut.
Dalam keterangannya di pengadilan Andri mengakui dua orang pemberi pinjaman tersebut mendapatkan proyek dari dinasnya.
"Uang itu didapat dari Teguh Rp 1,5 miliar dari Efendi Rp 800 juta," terang Andri.
Sedangkan sisa uang Rp 300 juta menurutnya telah dikembalikan ke KPK.
Dalam dakwaan dan keterangan saksi-saksi sebelumnya Andri Sophan adalah penyumbang uang suap terbanyak sebesar Rp 2 miliar.
"Ada aliran dana dari saya (PUBM). Uang itu diberikan staf saya kepada Syamsudin Fei (terdakwa)," ujarnya saat bersaksi di Pengadilan Negeri (PN) Palembang.
Kasus suap ini sendiri terbongkar setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di kediaman anggota DPRD Muba, Bambang Karyanto, di Jalan Sanjaya Palembang, 19 Juni 2015 malam.
Dalam OTT tersebut KPK mengamankan uang sebesar Rp 2,56 miliar di dalam tas besar merah maron serta empat orang tersangka yaitu Bambang Karyanto, Adam Munandar dari DPRD Muba, Syamsudin Fei Kepala DPPKAD, dan Faysar Kepala Bappeda.
Selain menetapkan empat orang tersebut, KPK juga telah menetapkan Bupati Muba Pahri Azhari dan istrinya Lucianty serta empat orang pimpinan DPRD yaitu Riamon Iskandar (PAN), Darwin AH (PDIP), Islan Hanura (Golkar), dan Aidil Fitri (Gerindra).