Senin, 6 Oktober 2025

Momen Ini Pertemukan Asiyah dan Pastor Yanto setelah 30 Tahun Terpisah

Yanto sejak 30 tahun lalu hanya tinggal bersama adiknya Aryanti Gabriela bersama keluarga yang mengangkat mereka.

Editor: Rendy Sadikin
POS KUPANG/FELIKS JANGGU
Mama Siti Asiyah bersama ayah angkat Pater Yanto, menumpangkan tangan ke atas kepala Pater Yanto pada pentabisan Imam di Ledalero, Maumere, Sabtu (10/10/2015). 

Siti Asiyah, asal Cancar, Kabupaten Manggarai itu didampingi ayah angkat Pater Yanto saat memberi penumpangan tangan untuk putranya.

Selanjutnya Yanto bersama 10 rekannya ditahbiskan menjadi pastor oleh Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr.

Siti Asiyah mengikuti perayaan misa dan prosesi pentahbisan dengan khusuk.

Dia duduk tenang pada kursi barisan depan di gereja seminari tinggi terkemuka di Pulau Flores tersebut.

"Senang sekali. Saya sangat senang," ujar Siti Asiyah seusai misa pentahbisan. Hanya itu kata-kata yang keluar dari bibir Siti Asiyah.

Wajahnya sumringah.

Senyum terus mengembang di bibirnya.

Aryanti, adik bungsu Pater Yanto juga mengungkapkan rasa bangga karena kakaknya sudah ditahbiskan menjadi imam.

"Saya senang sekali hari ini," ujar Aryanti. Aryanti, bungsu dari tiga bersaudara.

Kakak sulung Aryanti dan Yanto adalah perempuan, juga seorang muslim sama seperti ibu mereka Siti Asiyah.

"Saya baru bertemu kakak sulung saya delapan bulan lalu. Selama ini kami di rumah hanya mama, dan kakak pater," ujar Aryanti yang juga penganut Katolik.

Aryanti tidak menyesal kakak lelaki satu-satunya di rumah itu menjadi imam.

"Saya tidak menyesal. Malah saya senang sekali," kata Aryanti semangat.

Aryanti berharap, kakaknya menjalankan tugas dengan baik dan setia dalam panggilan.

"Hari ini sungguh luar biasa semoga Tuhan selalu menyertai perjalanannya," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved