Sabtu, 4 Oktober 2025

Dandim 0404 Muaraenim: Komunis Musuh Pancasila

Komando Distrik Militer (Kodim) menggelar bhakti sosial ke-70 di Gedung Putri Dayang Rindu Muaraenim, Rabu (30/9/2015) pukul 09.00 WIB.

Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUN/HAYU YUDHA PRABOWO
Sejumlah massa aksi dari Gerakan Bela Negara (GBN) melakukan aksi demontrasi dengan menginjak simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur, Senin (17/8/2015). Mereka menolak upaya rekonsiliasi pemerintah dan keluarga anggota PKI. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

Laporan wartawan Sriwijayapost, Ardani Zuhri
TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Komando Distrik Militer (Kodim) menggelar bhakti sosial ke-70 di Gedung Putri Dayang Rindu Muaraenim, Rabu (30/9/2015) pukul 09.00 WIB. 

Menurut Dandim 0404 Muaraenim Letkol Inf Jamaludin, sebagai bangsa yang besar jangan sekali-kali melupakan sejarah atau yang lebih populer disebut Jas Merah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah).

Untuk itu, ia memutarkan Film G 30 S-PKI, yang tidak lain untuk mengingatkan jika di Indonesia pernah ada organisasi komunis yang ingin mengganti ideologi bangsa Indonesia Pancasila.

Dan saat ini sudah ada yang berupaya menimbulkan Komunis Gaya Baru (KGB) dan harus diwaspadai.

Ideologi Pancasila, kata Dandim, sudah merupakan harga mati bangsa Indonesia, sebab dengan ideologi tersebut sudah dapat menyatukan perbedaan ras, suku, agama dan lain-lain. Komunis bukan musuh tentara, tetapi komunis adalah musuh Pancasila.

"Jika kita masih berideologi Pancasila maka komunis merupakan musuh bersama. Dengan segala perbedaan, juga merupakan bangsa yang bertuhan.  Jika suatu organisasi mempunyai visi dan misinya bertentangan dengan Pancasila maka merupakan musuh kita,"ujarnya.

Ada yang mengatakan jika saat ini, nilai-nilai nasionalis mulai luntur, dan belum ada kegiatan nyata yang bisa menumbukan kembali rasa nasionalis," tambahnya.

Sementara Bupati Muaraenim melalui Sekda Hasanudin mengungkapkan, dengan semangat kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi, ia yakin bangsa Indonesia akan mampu menghadapi segala rintangan di depan.

Saat ini, nilai-nilai kearifan lokal mulai bergeser oleh serbuan arus informasi global, untuk itu merupakan tugas bersama untuk membentengi para generasi muda untuk tidak terpengaruh oleh pengaruh negatif.

Untuk itu, kata Sekda, TNI, sebagai tentara dari rakyat dan berjuang untuk rakyat dengan bekerja secara profesional tentu akan mampu menjaga keutuhan NKRI dibawah ideologi Pancasila.

"Dan mudah-mudahan dengan kegiatan yang terus mendekatkan dengan masyarakat, TNI akan semakin dicintai oleh rakyatnya," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved