Kebakaran Hutan di Sulut
Miskin Mendadak! 2000 Pohon Cengkih di Tomohon 'Lenyap'
"Ada yang punya 100 pohon cengkih, ada yang 200 pohon, kalau ditotal sampai ribuan. Termasuk pohon siap panen, ada juga pohon berusia 10 tahun."
Editor:
Robertus Rimawan
Sementara itu, kebakaran hutan kota dan perkebunan milik warga di beberapa titik di Kota Manado semakin mengkhawatirkan.
Satu diantaranya yang terbakar hutan kota di Kelurahan Kairagi Weru, Sabtu (26/9).
Angin yang bertiup kencang membuat api dengan cepat merambat, menyebar membakar ilalang, Pohon Kelapa, Pala dan lainnya.
Jhon Sarto warga Kairagi Weru mengatakan, awal kebakaran terjadi sekitar pukul 11:00 wita.
"Api terlihat berasal dari arah Liwas lalu menyebar hingga ke Kairagi Weru," ujar pria berusia 38 tahun ini.
Tak ada akses untuk mobil pemadam masuk membuat kebakaran sulit dipadamkan. Akhirnya warga menggunakan alat seadanya untuk memadamkan api.
"Kami hanya berharap ada air dari satu mata air, kami pakai selang dan menampung air diember lalu menyiram api," katanya.
Bunyi suara ranting yang terbakar pun semakin mendekat ke rumah warga. Mereka pun hanya bisa berjaga-jaga disekitar rumah mengingat yang terbakar cukup besar.
Sebagian perkebunan milik warga pun ludes terbakar, api bahkan mulai menyebar pemukiman padat penduduk.
"Saya sudah imbau agar warga waspada dan mulai menyelamatkan barang berharga seperti surat-surat penting," ujar Wilmar Pontolawokang, Kepala Lingkungan VI, Kairagi Weru.
Dia mengatakan, dibeberapa titik warga hanya berusaha memperlambat api menyebar dengan cara memisahkan jalan api dari ilalang kering dan menutup api dengan tanah.
"Karena musim panas air sangat sulit didapat kami hanya memadamkannya dengan cara menutup api dengan tanah agar tidak menyebar. kami juga tidak bisa bermuat banyak sebab Damkar pun tidak bisa masuk kemari," ujarnya.
Lanjutnya, dari 77 Kepala Keluarga (KK) yang berada di Lingkungan VI sudah ada empat KK yang dievakuasi sebab api mulai mendekati rumah empat KK tersebut. Tak hanya itu, menurutnya, hutan itu juga masih memiliki satwa langka.
"Disini masih ada tarsius dan burung Manguni, kelangsungkan hidup mereka pun terancam," tambah Wilmar.
Dia berharap semoga api bisa padam dengan cepat, atau ada cara dari pihak terkait untuk turun tangan membantu memadamkan ganansnya si jago merah.(Tribun Manado/Ryo Noor/Valdy Suak)