Lauje Tak Sadar Tawarkan Sabu kepada Polisi yang Menyamar
Kamis, semalam setelah menginap di Hotel Gita, Kecamatan Nunukan, Lauje mencoba peruntungan dengan menjajakan sejumlah kecil sabu-sabu.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Lauje Bin Lapuju (40), Kamis (17/9/2015) malam tak berkutik saat Polisi melakukan penggeledahan badan terhadapnya. Empat bungkus plastik transparan sabu-sabu, diperoleh Polisi di celana dalam yang dikenakannya.
Ihwal pengungkapan kasus sabu seberat 2,8 kilogram yang akhirnya menyeret seorang warga negara Malaysia Jefri (51), berawal dari keceplosan Lauje saat sedang mencari pembeli sabu-sabu.
Wakil Kepala Polres Nunukan, Kompol Rizal Muchtar menceritakan penyamaran yang dilakukan Polisi hingga berhasil menangkap tiga tersangka dalam kasus tersebut.
Kamis, semalam setelah menginap di Hotel Gita, Kecamatan Nunukan, Lauje mencoba peruntungan dengan menjajakan sejumlah kecil sabu-sabu.
Bisa jadi, impitan keuangan menjadi penyebab komplotan ini harus mencari uang dengan menjajakan sabu-sabu di Nunukan. Pasalnya, berangkat dari Tawau, Sabah, Malaysia sehari sebelumnya, setiap orang hanya dibekali RM100 atau sekitar Rp 342.200, sebagai uang muka.
Upah RM8.000 setiap orang baru akan diberikan jika mereka berhasil membawa sabu-sabu ke Parepare.
Untuk keperluan speedboat dari Tawau menuju ke Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, dilanjutkan membayar kendaraan roda empat menuju ke Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat dan biaya speedboat dari Bambangan ke Pulau Nunukan, membuat kondisi keuangan mereka semakin cekak. Belum lagi harus membayar biaya penginapan, makan dan ongkos kapal untuk berangkat ke Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (18/9/2015).
Terdesak keadaan, Lauje mengincar sejumlah orang, yang diharapkannya bisa menjadi calon pembeli barang dagangannya itu.
Tak sadar, salah seorang yang diajaknya berbicara ternyata anggota Polisi dari Satuan Reserse Narkoba Polres Nunukan.
"Informasi itu sampai ke anggota yang melakukan penyelidikan. Dia mengobrol, menyampaikan tetapi tidak tahu kalau ini anggota," kata Rizal.
Tukar menukar nomor handphone dilakukan Lauje dengan Polisi ini. Setelah menyampaikan informasi kepada pimpinan, diaturlah siasat untuk melakukan undercover by police.
Si Polisi lalu menyamar sebagai calon pembeli. Setelah mengontak Lauje melalui nomor telepon seluler yang telah diberikan sebelumnya, mereka janjian untuk bertemu pada malam itu juga.
Sekitar pukul 22.00, di tengah keremangan deretan kafe di Jalan TVRI, Kecamatan Nunukan, Lauje bertemu dengan calon pembelinya.
"Kita pancing, kita jebak dia," katanya.