Ini Pengalaman Gaib Ida Resi Istri yang Sempat Meninggal Lalu Hidup Lagi
Tityang sudah meninggal. Keluarga tityang cerita saat itu mereka panik, ibu tityang sampai lari ke kuburan mau bunuh diri
“Akhirnya tityang memutuskan mencari pekerjaan di manapun dan apapun, namun tidak ada yang menerima sama sekali. Itu sekitar Januari 2006,” ucap Ida Resi mengerutkan dahinya.
Bahkan Ida Resi sempat memberanikan diri hingga ke Pulau Bintan, Kepulauan Riau, untuk bekerja karena ingin perubahan dari keluarganya.
“Keluarga saat itu sangat khawatir karena tityang masih kecil, mau ngapain ke sana. Lucunya, sampai di sana pun tidak ada yang menerima. Ha..ha,” kenang Ida Resi sambil telapak tangan kanan menutup bibirnya yang tertawa.
Akhirnya Ida Resi pulang pada Maret 2006, kemudian mencari pekerjaan di Bali.
Ironisnya, setelah melamar pekerjaan dimana-mana hingga Agustus 2006, Ida Resi juga tak ada panggilan pekerjaan.
“Kata teman, dibilang handphone tityang ga aktif saat ada panggilan wawancara. Padahal handphone dibawa ke mana-mana, bahkan sampai ke kamar mandi. Dalam benak saya berpikir, engken hidup e jani (bagaimana masa depan saya), aneh kan?,” terang Ida Resi sambil menggerak-gerakkan tangan kanan yang menggenggam handphone android miliknya.
Ni Wayan Mudani, ibu welaka Ida Resi sedih melihat keadaan anaknya.
Mudani kemudian diberi saran oleh Pekak Mangku Bawa untuk mengajak Ida Resi melukat di Merajan Agung.
“Saat itu, secara emosional, tangisan tityang pecah, tityang teriak keras. Saat itu dikira kesurupan padahal tidak, tityang masih sadar, hanya saja beban-beban bathin rasanya tityang lampiaskan di sana,” seru Ida Resi sambil menggerakkan kedua tangannya bagaimana air mata menetes dari mata hingga pipi.
Keadaan itu berlangsung selama dua jam, akhirnya Ida Resi dibawa ke teman kakeknya untuk meditasi.
“Saat meditasi saya menangis terus, selesai itu tityang ditanya, "mau apa?”, saya tidak ingin apa-apa, saya ingin bekerja, saya ingin mendapat pendidikan bagus. Semenjak itu tityang diberi nasihat untuk banyak sembahyang, bersabar, dan meditasi. Padahal saat itu saya tidak tau meditasi itu apa,” kenang Ida Resi sambil mengerutkan kedua alisnya dan menengadahkan tangannya layaknya orang bingung.
Terang saja, Ida Resi saat itu masih berumur 19 tahun belum mengenal meditasi itu seperti apa.
“Pernah saat diajari meditasi oleh Pekak Mangku, karena kelamaan saya mengantuk. Maunya meditasi malah tidur, ha..ha,” celoteh Ida Resi yang saat welaka bercita-cita sebagai wanita karir.
Kejadian seperti itu hanya terjadi dua kali, setelah meditasi kelima dan keenam, Ida mengalami sesuatu yang dahsyat.
“Perut tityang bergerak, pikir tityang mungkin punya masalah di perut, lama-kelamaan perut bergetar, langsung berpikir ada apa ini?” ungkap Ida Resi sembari duduk tegap lalu memutar-mutarkan tangannya di perut.