Jumat, 3 Oktober 2025

Kabinet Jokowi JK

Menteri Tjahjo: Pak Rizal Ramli Harus Ingat Bukan LSM Lagi

"Sekarang harus ingat posisi Pak Rizal bukan LSM, tapi pembantu Presiden. Dia diambil sumpah jabatan oleh Presiden, di mana itu termasuk Wapres."

Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri) dan Ketua Komnas HAM Nur Kholis (kanan) berjalan meninggalkan ruangan seusai menandatangani nota kesepahaman (MoU) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi dalam Bidang Pemajuan, Perlindungan dan Pemenuhan HAM di Gedung Kemendagri, Jakarta, Senin (29/6/2015). Nota kesepahaman tersebut menjadi langkah penting pemerintah dalam menangani persoalan HAM di Tanah Air. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Laisa Khoerun Nissa

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengingatkan para menteri selalu memegang etika ketika melontarkan kritik, mengaca pada sikap Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengkritik sejumlah kebijakan pemerintah.

"Saya kira sesama menteri menyampaikan silakan saja, ada yang terbuka dan tertutup. Soal Pak Rizal ya itu gayanya. Saya kira Pak JK paham gayanya Pak Rizal. Tapi ada etika dalam berpolitik, dalam berteman. Saya kira sah-sah saja," ujar Tjahjo di Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Rabu (19/8/2015).

Tjahjo enggan menanggapi terlalu jauh apakah kritik Rizal masih wajar atau tidak. Yang pasti, menurut Tjahjo, menteri sebagai pembantu Presiden sudah seharusnya berlaku loyal.

"Saya pribadi kepada pimpinan saya, saya harus loyal. Apa yang harus dikatakan Presiden, Wapres, saya sebagai pembantu harus loyal. Soal beda pendapat ada forum diskusi kecil yang tidak harus terbuka," imbuh dia.

"Sekarang harus ingat posisi Pak Rizal bukan orang LSM, tapi pembantu Presiden. Dia diambil sumpah jabatan oleh Presiden, di mana itu termasuk Wakil Presiden. Jadi mungkin itu gaya saja, bisa menyesuaikan."

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved