Pemilukada 2015
Bupati dan Wabup Sidoarjo Akan Bersaing Merebut Suara Nahdliyin
Dua pasangan yang bakal berlaga, memiliki latar belakang Nahdliyin yang kuat. Suara Nahdliyin pun dipastikan terpecah.
Laporan Wartawan Surya, Miftah Faridl
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo pada 9 Desember nanti menjadi pertarungan memperebutkan suara kaum Nahdliyin, sebutan bagi pengikut Nahdlatul Ulama (NU).
Apalagi, dua pasangan yang bakal berlaga, memiliki latar belakang Nahdliyin yang kuat. Suara Nahdliyin pun dipastikan terpecah.
Hingga mendekati dibukanya pendaftaran pasangan calon oleh KPUD Sidoarjo, baru dua pasangan yang hampir pasti berlaga.
Mereka adalah pasangan Hadi Sutjipto-Abdul Kholiq melawan Saiful Ilah-Nur Ahmad Syaifudin.
Dua pasangan ini memiliki basis kaum Nahdliyin yang sama-sama kuat.
Pak Cip, panggilan Hadi Sutjipto, secara mengejutkan memilih sosok Abdul Kholiq. Pemilihan Kholiq bukan tanpa alasan.
Pasalnya, sedari awal Pak Cip memang mensyaratkan sosok yang memiliki basis NU sebagai wakil bupatinya bila ada partai yang melamar untuk mengusungnya.
“Sempat ada permintaan mengusung Gus Manab (KH Abdy Manab, Ketua PC NU Sidoarjo). Permintaan itu muncul dari arus bawah yang menginginkan sosok kiai karismatik memimpin Sidoarjo,” ujar Ketua DPC PDIP Sidoarjo, Tito Pradopo, Minggu (19/7/2015).
Meski tidak bersambut, namun sosok Kholiq dianggap representasi dari suara Nahdliyin.
Kholiq berpotensi memecah basis suara yang dimiliki pasangan Abah Ipul, panggilan Saiful Ilah dan Nur Achmad Syaifudin atau Cak Nur.
Kholiq adalah kader tulen PKB. Kekuatannya dibuktikan dengan terpilih sebagai anggota DPRD Sidoarjo dari PKB pada pileg lalu.
Di kalangan kiai sepuh NU, Kholiq relatif bisa diterima.
Pak Cip juga bukan tanpa gerbong di internal PKB dan NU.
Saat masih mengikuti pencalonan wakil bupati dari PKB, secara terang-terangan 12 PAC PKB yang tergabung dala, Formasi mendukung Pak Cip dipasangkan lagi dengan Abah Ipul.