Ancaman Seorang Nenek Bikin Vonny Panambunan Ikut Bursa Pilkada Minut
Vonny Panambunan segera membuktikan dirinya sebagai calon kuat dalam Pilkada Minahasa Utara (Minut) Desember nant
Vonny terlihat percaya diri saat mengemukakan niatnya untuk membangun Minahasa Utara.
Hanya ia sedikit kebingungan mencari kacamata untuk membaca tulisan pada berkas pendaftaran yang kecil - kecil.
"Ele ibu perlu kacamata," kata dia yang disambut tawa hadirin.
Dalam sambutannya Vonny tak menduga bakal disambut begitu meriah.
"Saya sebetulnya tidak jadwalkan mendaftar hari ini, ee tak tahunya disambut massa sebanyak ini," kata dia.
Vonny sangat menghargai massa yang datang.
Usai pendaftaran, ia mengajak mereka makan di restoran.
"Berapapun biayanya yang penting semua senang, saya tulus bangun Minut, apapun akan saya berikan untuk tanah kelahiran saya, tanah Tonsea," katanya.
Dalam wawancara khusus dengan Tribun beberapa jam usai pendaftaran, Vonny mengaku kesediannya maju di Minahasa Utara dilatarbelakangi sebuah peristiwa spiritual.
Beberapa hari sebelumnya kala sedang tidur, Vonny menceritakan, sekujur tubuhnya menggigil.
Sekonyong - konyong ia mendengar suara yang memintanya ke Minut.
Beberapa waktu lalu, saat berada di Amsterdam Belanda, ia sempat mengalami sakit parah yang membuatnya hampir mati.
Dua peristiwa itu dimaknainya sebagai perintah Tuhan agar ia maju di Minahasa Utara.
"Tuhan menunjuk saya untuk ke Minahasa Utara," kata dia.
Sebelumnya, Vonny mengaku sudah tak berniat maju lagi.