Senin, 6 Oktober 2025

Kontak Senjata dengan TNI/Polri, Tiga Anggota Din Minimi Tewas

Tiga pria yang diduga kelompok Din Minimi (eks kombatan GAM yang masih angkat senjata) tewas dalam kontak tembak selama sepuluh menit

Editor: Sugiyarto
serambi Indonesia
Aparat Ditreskrim Polda Aceh bersama anggota Polres Pidie, Kamis (21/5) mengevakuasi jasad anggota kelompok Din Minimi, Yusliadi bin Rusli (27) alias Mae Pong yang tertembak dalam kontak tembak antara TNI/Polri dengan kelompok bersenjata tersebut, Rabu (20/5) pukul 23.30 WIB di Desa Bayu Gintong, Kecamatan Grong-Grong, Pidie. Dalam peristiwa itu tiga orang tewas. SERAMBI/IDRIS ISMAIL 

TNI/Polri Vs Anggota Din Minimi di Pidie

TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Tiga pria yang diduga kelompok Din Minimi (eks kombatan GAM yang masih angkat senjata) tewas dalam kontak tembak selama sepuluh menit dengan 153 polisi dibantu TNI di kawasan Glee Bayu, Gampong Gintong, Kecamatan Grong-Grong, Pidie, Rabu (20/5) sekitar 23.30 WIB.

Polisi bersama TNI yang mendapat informasi tentang adanya pergerakan kelompok bersenjata api (bersenpi) di kawasan Grong-Grong, lebih dulu mengepung lokasi persembunyian kelompok yang jumlahnya sekitar 15 orang itu.

Mereka bersembunyi satu kilometer jaraknya dari jalan nasional Banda Aceh-Medan atau sekitar enam kilometer dari Sigli, ibu kota Pidie.

Lokasi kontak tembak itu merupakan kawasan rawa-rawa yang tidak padat rumah penduduk.

Kontak tembak terjadi dalam jarak sekitar lima meter. Pascakontak tembak, polisi bersama TNI melakukan penyisiran lokasi.

Awalnya ditemukan jasad dua lelaki yang kemudian dikenali bernama Ibrahim Yusuf (42), warga Gampong Ceurih Blang Mee, Kecamatan Delima, Pidie, dan Subki (32), warga Dusun Pulo, Aceh Utara.

Ibrahim Yusuf yang memakai baju loreng tertembak di bagian muka. Subki yang mengenakan baju hitam, tertembak di bagian kepala.

Ibrahim Yusuf tertembak di jidat, diperkirakan karena pada malam itu dia mengikatkan senter di kepala.

Sementara itu, jasad Yusliadi bin Rusli alias Mae Pong (27), warga Gampong Dusun Rimba Julok, Aceh Timur, ditemukan terpisah di kawasan Glee Bayu Gintong, pada Kamis (21/5) sekitar pukul 07.00 WIB.

Terpisahnya jarak antara mayat Mae Pong dengan dua mayat terdahulu, mengindikasikan begitu tertembak ia sempat dilarikan rekannya.

Tapi kemudian ditinggalkan di rawa-rawa rumpun rumbia karena kehabisan darah. Mae Pong tertembak di dada dan di pangkal paha kanan, sehingga patah.

Saat terjadi kontak tembak, suasana Gampong Gintong di pinggir jalan Banda Aceh-Medan sangat mencekam. Warga yang sedang asyik menonton televisi di warung sontak berhamburan dan langsung mengurung diri di rumah.

“Suara tembakan terdengar membahana di belakang rumah saya. Kami sangat terkejut saat mendengar rentetan suara senjata api. Sebagian warga yang sedang ngopi di warung buru-buru pulang ke rumah,” kata Taufik (23), warga Gampong Gintong, kepada Serambi kemarin.

Ia jelaskan, setelah suara tembakan itu berhenti, Gampong Gintong benar-benar sunyi mencekam. Tak ada warga yang berani ke luar rumah lagi malam itu.

Halaman
123
Tags
GAM
Pidie
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved