TKI Dihukum Mati
TKW Lilik Ernawati Terbebas dari Hukuman Mati, Pulang ke Banyuwangi Puasa Nanti
Lilik Ernawati yang masuk dalam daftar 37 TKI di Arab yang terancam hukuman mati, dikabarkan akan pulang pada bulan puasa tahun ini.
Tribunnews.com, Banyuwangi - Lilik Ernawati, -- tenaga kerja wanita asal Dusun Sambirejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang masuk dalam daftar 37 TKI di Arab yang terancam hukuman mati, dikabarkan akan pulang pada bulan puasa tahun ini.
"Kami mendapatkan informasi, Lilik akan segera pulang dari keluarganya. Lilik sendiri yang menghubungi anaknya. Puasa ini akan pulang, karena masih menunggu pengurusan administrasi exit di Tarhil, imigrasi Arab Saudi," kata Kadir, kordinator SBMI wilayah Banyuwangi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/5/2015).
Kadir menjelaskan, hanya keluarga dari Lilik Ernawati yang bisa dilacak keberadaannya. Sedangkan untuk TKW atas nama Ginarti binti Sairin Peyen, Kadir mengaku masih berusaha mencarinya. "Untuk Ginarti kami masih berusaha untuk mencarinya di Banyuwangi," kata dia.
Kadir menjelaskan, Lilik berangkat ke Arab Saudi sejak tahun 2004. Pada tahun 2007, dia tertangkap dengan tuduhan ikut serta membantu pembunuhan terhadap Siti Aisyah, warga negara Indonesia asal Jawa Barat yang dibunuh oleh seorang laki laki berkebangsaan Bangladesh.
"Di tempat pembunuhan ditemukan foto lelaki tersebut dengan Lilik sehingga Lilik dituduh ikut terlibat dalam pembunuhan. Namun (tuduhan itu) tidak dapat dibuktikan di persidangan karena kurangnya saksi," ujar Kadir.
Pada tahun 2009, tuduhan kepada Lilik berubah menjadi perzinahan. Namun kembali lagi, tuduhan itu tidak terbukti, karena saksi yang diajukan kurang dari empat orang.
"Tuduhan perzinahan juga tidak terbukti sehingga kemungkinan besar Lilik akan bebas. Pendampingan dari Pemerintah Indonesia juga sudah dilakukan sejak tahun 2009 lalu," kata dia.
Kadir berharap Pemerintah juga berperan aktif memberikan informasi pengembangan kasus hukum terhadap keluarga yang ada di Banyuwangi.
"Untungnya, Lilik mendapatkan akses untuk menghubungi keluarganya. Informasi kepulangan Lilik juga didapatkan dari Lilik langsung bukan dari pemerintah," kata dia. (Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati)