Senin, 6 Oktober 2025

Angga Pernah Ajak Dua Adiknya yang Masih 2 Tahun dan 9 Tahun Jalan Kaki ke Palembang

Entah apa yang ada di benak Yonggi Angga Saputra (12), mengenai Kota Palembang, Sumatera Selatan, dan pamannya bernama Nardi.

Editor: Sugiyarto
TRIBUNSUMSEL.COM/DEFRI IRAWAN
Angga sedang bermain dengan sepedanya di rumah Amad, Senin (4/5/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNG SUGIH - Entah apa yang ada di benak Yonggi Angga Saputra (12), mengenai Kota Palembang, Sumatera Selatan, dan pamannya bernama Nardi.

Sebelum bersepeda selama lima hari ke Palembang sepekan lalu, Angga sempat dua kali mencoba pergi ke Bumi Sriwiijaya tanpa pamit dengan kedua orangtuanya.

Rasimin (32), ayah Angga, belum pernah mengajak Angga ke kediaman pamannya di Palembang. Begitu pun sang ibu, Turyati (31).

Menurut Rasimin, Angga bukan kali ini saja membuat orangtuanya panik. Sekitar dua bulan lalu, Angga juga kabur dan menghilang dari rumahnya selama tiga hari.

Setelah dilacak, akhirnya diketahui bocah yang telah putus sekolah itu berada di daerah Wates, Bumi Ratunuban, atau berjarak 50 kilometer dari kediamannya di Kampung Sendang Mulya, Sendang Agung.

"Kejadiannya ya kayak gini (bersepeda ke Palembang). Kami sibuk mencarinya selama tiga hari, sebelum ditemukan di pinggir jalan di Wates sana, sedang duduk. Katanya lagi nunggu bis kosong mau ke Palembang," jelas Rasimin, kepada Tribun Lampung, Jumat (8/5).

Saat itu pun Angga menghilang tanpa mengonsumsi makanan, sama seperti kisah perjalanannya bersepeda ke Palembang.

Ketika ditanya, Angga mengaku hanya berjalan saja menyusuri jalan, tanpa makan dan minum.

Sekitar satu bulan lalu, sambung Rasimin, Angga kembali mencoba pergi ke Palembang.

Percobaan kali kedua itu lebih menghebohkan. Sebab, Angga mengajak kedua adiknya yang masih berusia dua tahun dan sembilan tahun.

"Tapi itu satu hari saja. Dia kecapekan, posisinya belum jauh dari kampung kami, sekitar 5 kilometer dari sini. Ia pun tak kuat menggendong kedua adiknya," lanjut Rasimin.

Rasimin menuturkan, ia dan istrinya bukan tak bisa menjaga anak. Namun, ia mengaku sehari-harinya harus bekerja mulai pukul 07.00 hingga 17.30 WIB, sebagai buruh pembuat genting dan bata.

Dari rumah ke lokasi pekerjaan berjarak lebih kurang dua kilometer. Sementara Turyati sehari-hari seperti ibu rumah tangga lainnya.

Menurut Turyati, hingga kini mereka belum tahu sejak kapan Angga memiliki niat bepergian ke Palembang.

Karena sehari-harinya Angga bermain seperti anak-anak lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved