Gus Mus Kritik Jokowi Tak Anggarkan Pendidikan Pesantren
Rois Am PBNU KH Mustofa Bisri mengkritik pemerintahan Jokowi-JK yang tidak mengalokasikan anggaran untuk pendidikan pesantren
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Rois Am PBNU KH Mustofa Bisri mengkritik pemerintahan Jokowi-JK yang tidak mengalokasikan anggaran untuk pendidikan pesantren NU dalam APBN.
“Padahal tanpa NU, negara ini bisa kacau,” tutur KH Mustofa Bisri saat memberikan ceramah dalam peringatan Satu Abad Pesantren Denanyar Jombang, Minggu (19/4/2015) malam.
Menurut Gus Mus (panggilan akrab KH Mustofa Bisri), NU merupakan ormas Islam yang keberadaannya harus diakui mampu menyelamatkan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).
"Indonesia yang ada sekarang ini salah satunya karena adanya pesantren. Pesantren itu NU kecil, karena yang mendirikan NU adalah kiai kiai pesantren," imbuhnya.
Gus Mus lantas memberikan contoh Negara Filipina yang dulu mayoritas Muslim kini penduduknya yang muslim hanya tinggal satu persen, berbeda dengan Indonesia.
"Dan setiap ada kekacauan atau gegeran besar negara pasti membutuhkan NU," tandasnya.
Kritikan Rois Am PB NU ini sekaligus menindaklanjuti keluhan Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang sebelumnya menyesalkan pendidikan berbasis pesantern yakni madrasah diniah (Madin) tidak mendapatkan perhatian pemerintah Jokowi-JK.
Hadir dalam puncak Peringatan Satu Abad Pesantren Denanyar itu selain Gus Mus dan Pakde Karwo, adalah Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siroj, Menaker Hanif Dhakiri, Menteri Riset dan Teknologi Abd Nasir, Wagub Syaifullah Yusuf, dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.