Jawaban Soal Matematika Anak SD Ini Bikin Heboh Facebook
Sebuah jawaban dari soal Matematika siswa SD ini, akan membuat Anda tersenyum simpul.
Laporan Wartawan Tribun Manado Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah jawaban dari soal Matematika siswa SD ini, akan membuat Anda tersenyum simpul.
Foto yang beredar di Facebook ini memicu perdebatan. Anak SD ini menjawab sesuai pertanyaan yang dicetak si lembar soal. Namun, nilainya 0 besar.
Akun bernama Lambang Mahardhika mengunggah foto tersebut dan menulis status,"Kebodohan murid yang bermula dari kebodohan pengajarnya dalam membuat soal ujian."
Tak sedikit yang menganggap bahwa murid ini adalah murid cerdas hanya pembuat soalnya tak menggunakan kalimat yang tepat. Berikut foto tersebut:
Bagaimana menurut Anda, apakah sama dengan beberapa komentar dalam foto tersebut atau memiliki pemikiran lain? Kira-kira ini yang salah pembuat soal atau murid SD nya?
PR Anak SD Bikin Heboh
Media sosial Twitter dan Facebbok pada Minggu (22/9/2014) juga diramaikan oleh sebuah perdebatan matematika, tepatnya tentang operasi perkalian.
Persoalan dimulai dari posting Muhammad Erfas Maulana, mahasiswa Teknik Mesin Universitas Diponegoro. Erfas yang membantu adiknya mengerjakan tugas matematika memertanyakan alasan guru menyalahkan jawaban sebuah soal.
Dalam soal tugas itu, guru meminta adik Erfas untuk menyatakan 4+4+4+4+4+4 dalam operasi perkalian.
Adik Erfas menuliskan jawaban bahwa 4+4+4+4+4+4 = 4x6. Jawaban itu, menurut Erfas, seharusnya benar. Namun, ternyata sang guru menyalahkan. Menurut guru, jawaban yang seharusnya adalah 6x4.
Karena posting Erfas, muncullah perdebatan seru di media sosial. Mana yang benar, 4x6 atau 6x4?
Saking serunya perdebatan, profesor matematika dari Institut Teknologi Bandung, Iwan Pranoto, pun turut berkomentar. Ia memberi sedikit kultwit untuk menjelaskan permasalahan itu.
Menurut Iwan, 4x6 ataupun 6x4 sebenarnya sama. Namun, bisa saja salah bila dilihat dalam konteks tertentu.
Iwan memberi ilustrasi. Ia mencontohkan, bila pertanyaan guru adalah "Jika 2x3 = 3+3, tentukan 3x4", maka jawaban yang seharusnya adalah 4+4+4.
"Jika dengan pertanyaan ini anak jawabnya 3+3+3+3, barulah salahkan," katanya lewat akun Twitter-nya.
Namun, Iwan mengungkapkan, bila pertanyaannya hanya 3x4, maka anak bisa menjawab 3+3+3+3 atau 4+4+4.
Semuanya benar.
Dengan demikian, didasarkan pada pendapat Iwan, 4+4+4+4+4+4 bisa saja dinyatakan 4x6 atau 6x4 dalam operasi perkalian. Jawaban adik Erfas dalam tugas matematikanya seharusnya tidak disalahkan.
"Cara bertanya guru matematika di Indonesia mungkin salah. Juga cara megoreksinya salah," katanya.
Iwan mengatakan, saat ini dibutuhkan pembenahan sikap, budaya, dan cara berpikir guru matematika. "Mengubah sikap guru matematika yg luwes bernalar merupakan tantangan bg institusi penyiapan guru kita, LPTK," ungkapnya.
Dalam matematika, kata Iwan, tidak ada kebenaran, yang ada kesahihan. Jika penalaran sahih, maka bisa diterima walaupun kesimpulannya aneh.
Akar perdebatan matematika ini bisa jadi adalah kebiasaan untuk hanya menerima pengertian tunggal, ditetapkan oleh penguasa. "Kita tak berdaya menentukan sendiri," kata Iwan.
Iwan menerangkan, tak cuma dalam perkalian.
Dalam pembagian pun dikenal dua pengertian berbeda. Misalnya, 125 ÷ 5 tentunya lebih cocok diartikan sebagai partisi. Sedangkan 125 ÷ 25 tentunya lebih cocok dinyakatan pengurangan berulang.