Minggu, 5 Oktober 2025

Hadapi Ujian Nasional Terpaksa Sewa Guru

SMKN 1 Sayan terpaksa harus menyewa guru Matematika dan guru Bahasa Inggris saat akan menghadapi ujian nasional.

Editor: Budi Prasetyo
Ilustrasi guru mengajar 

Guru Agama Ngajar Matematika

TRIBUNNEWS.COM. MELAWI-SMKN 1 Sayan terpaksa harus menyewa guru Matematika dan guru Bahasa Inggris saat akan menghadapi ujian nasional. Pasalnya sekolah tersebut sampai saat ini belum memiliki dua guru spesialis yang dimaksud.

“Kalau hari biasanya, pelajaran matematika diajar guru Agama, sedangkan pelajaran Bahasa Inggris diajar guru PKN. Namun mendekati ujian terpaksa kami menyewa guru dari sekolah lain untuk memberi les privat kepada siswa kami” kata kepala sekolah SMKN 1 Sayan, Philipus Sabtu (24/1) saat menerima kedatangan wakil ketua DPRD Melawi, Kluisen.

Philipus tidak mempunyai pilihan lain selain memanfaatkan guru yang ada. Sebab sudah seringkali disampaikan ke dinas pendidikan, namun belum mendapatkan tanggapan. Philipus menambahkan, guru di SMKN 1 Saya memang sangat kurang.

“Guru yang berstatus PNS hanya ada 3, sedangkan yang honor ada tiga, sementara tenaga guru kontrak sebanyak 5 orang. Jumlah murid ada 153, jadi tidak sebanding antara guru dan murid,” tambahnya.

Akibat kekurangan tenaga guru ini, proses belajar mengajar tidak bisa berjalan efektif. Sebab masing-masing guru jam mengajarnya menjadi sangat padat karena mereka harus memegang beberapa mata pelajaran.

“Kalau guru honor mereka ya sesuai jamnya, kita tidak bisa memaksa juga, karena anggaran terbatas,” tandasnya.

Gedung Banyak Rusak

Tidak hanya persoalan tenaga guru, bangunan sekolah tersebut juga jauh dari kata layak. hampir semua ruang kelas yang ada kondisinya mengalami kerusakan, terutama pada bagian lantainya, jebol di sana sini, sehingga meja untuk belajar miring.

“Ya bisa dilihat sendiri bagaimana kondisinya sekolah kami, lantainya semua jebol,” katanya.

Philipus menambahkan, dua ruang kelas yang ada terpaksa tidak dipergunakan, lantaran dindingnya sudah banyak jebol. Padahal gedung itu baru saja dibangun pada tahun 2012 yang lalu.

“Dari pada membahayakan siswa lebih baik kami kosongkan. Bangunan ini memang tidak sesuai standar, masak baru beberapa tahun saja sudah rusak,” katanya.

Tidak cukup sampai di situ saja kata Philipus, sekolah itupun tidak mempunyai tempat praktek yang memadai. Bahkan ada bangunan lab terpaksa dipergunakan sebagai penginapan siswa lantaran tidak ada peralatan yang tersedia.

Sesuaikan Penempatan

Wakil ketua DPRD Melawi, Kluisen mengatakan, penempatan guru harusnya disesuaikan dengan basic, sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik. “Kita harap penempatan guru CPNS nanti ada yang di sini, supaya kekurangan guru bisa sedikit teratasi,” katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved