Jumat, 3 Oktober 2025

Pesawat AirAsia Jatuh

Misteri Pesawat AirAsia dan Ratu Junjung Buih di Laut Karimata

kejadian kecelakaan hingga sulitnya menemukan korban dan badan pesawat ini tak terlepas adanya makhluk gaib yang berada di perairan Karimata.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
CEK PERLENGKAPAN - Latif (kiri) memeriksa plastik yang dipegang Dandim Berau, Letkol Inf Ahmad Hadi Al Jufri berisi perlengkapan ritual penenang ombak saat akan berangkat dari Gate 11 Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Minggu (4/1/2014). Latif dan dua orang manusia perahu asal Berau diperbantukan ke posko SAR di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah sebagai pawang ombak. 

Ujang selaku bupati mengaku telah meminta kepada kelompok nelayan tradisional yang berasal dari pesisir Teluk Kumai untuk membantu proses pencarian. Direncanakan, 15 nelayan tradisional dengan tiga perahu nelayan ukuran besar yang bisa menahan laju gelombang laut akan ke titik pencarian pada Sabtu (3/1/2014) dini hari ini.

Mereka akan melakukan pencarian korban dan badan pesawat dengan melakukan ritual larungan terlebih dahulu.

"Mereka bukan orang biasa. Bahkan biasa menyelam di kedalaman 50 meter. Mereka sering menimbulkan kapal besar yang tenggelam. Saya meyakini mereka untuk bisa menemukan badan pesawat," ujarnya.

Menurutnya, ritual larungan dilakukan nelayan atau warga sebelum melakukan penyelaman.

Prosesi ritual larungan dilakukan dengan cara memberi sejumlah makanan sesajian untuk penguasa laut setempat. Sesajian itu di antaranya telur ayam kampung yang dirabun, beras kuning di laut, ayam kampung yang dirabun, gaharu serupa dupa dan tembakau linting.

Ujang mengaku pernah mencoba ritual ralungan tersebut saat kapal tongkang miliknya terjebak di lumpur laut Karimata. Dan hasilnya ternyata berhasil.

"Saya coba tarik menggunakan tugboat pakai tali sleink yang terbuat dari baja, tapi tidak bisa. Setelah dibantu mereka, lalu ritual, ternyata enteng banget dan kapal saya langsung bisa meluncur. Masyarakat di sini juga tahu," tuturnya.

Komandan Kodim 1014 Pangkalan Bun, Letnan Kolonel (Inf) Suparman pada Sabtu (3/1) siang sudah mendatangkan seorang warga dari Sungai Umbang, Asri Izam ke Posko Evakuasi Pesawat QZ8501 di Pelabuhan Kumai.

Asri dikenal warga sebagai orang yang punya kemampuan membantu pencarian kapal hingga pesawat yang 'disembunyikan' di bawah laut Karimata.

"Itu (lokasi pesawat) masih tertutup. Namanya alam, ada yang gaib. Harus percaya. Makhluk gaib juga ciptaan Allah," kata Suparman.

Menurut Suparman, pengetahuan masyarakat lokal tidak boleh diremehkan. Apalagi, justru nelayan lokal yang awal kali memberikan informasi tentang dugaan lokasi jatuhnya pesawat.      

Sesajian di atas tiga tampah pun terhampar di meja posko. Di atas tampah terdapat t

Sejumlah telur ayam kampung yang dirabun, beras kuning di laut, ayam kampung yang dirabun, gaharu serupa dupa hingga tembakau linting terhampar di atas tiga tampah beralas kain putih bertuliskan 'Lam Alif'. Lima bendera dari kertas minyak tertancap di atas makanan sesajian itu

Sesajian di atas tiga tampah pun terhampar di meja posko. "Ini kepercayaan ninik datuk laut supaya mereka bisa memberi keterangan," ujar Asri Izam.

Rencananya, ritual ralungan yang digagas Dandim ini akan dilaksanakan di laut Karimata pada Minggu (4/1/2014) menjelang tengah malam.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved