AirAsia Hilang Kontak
Masyarakat Padati Posko Terpadu di BelitungTimur
Halaman kantor Pos TNI AL dan Pos Polairud seluas sekitar setengah hektar sejak Minggu (28/12) menjadi Posko SAR Terpadu pencarian Pesawat Air Asia.
Laporan Wartawan Bangka Pos, Respi Leba
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG -- Halaman kantor Pos TNI AL dan Pos Polairud seluas sekitar setengah hektar sejak Minggu (28/12) menjadi Posko SAR Terpadu pencarian Pesawat Air Asia.
Sebanyak enam tenda dibangun dan dipadati ratusan personil tim gabungan serta puluhan jurnalis media cetak, elektronik, online lokal dan nasional serta internasional. Lokasinya tampak semakin sempit karena dipenuhi belasan unit mobil para personil tim gabungan.
Ratusan warga sekitar mulai dari anak-anak hingga orang tua pun ikut memadati lokasi. Warga hilir mudik datang ke lokasi dengan beragam tujuan.
Ada yang karena kasihan ingin melihat korban, yang lain ingin melihat dari dekat aktivitas para jurnalis televisi.
Sedangkan sebagian anak-anak dengan polos mengaku datang ke lokasi agar bisa masuk televisi.
Maka tidak heran saat stasiun televisi melakukan siaran live mereka berusaha mendekat ke lokasi siaran.
Seorang ibu, memperkenalkan diri bernama Sisil, sambil menggendong anak mengaku datang ke lokasi karena kasihan pada korban pesawat yang hilang kontak.
"Kasihan sama korban. Mudah-mudahan selamat semuanya. Datang ke sini mau lihat korban," ungkap Sisil dengan gaya khas Belitung Timur.
Hal yang sama diungkapkan Husein, warga sekitar pos TNI AL Manggar.
"Kasihan para korban. Mudah-mudahan bisa ketemu," ungkap Husein.
Puluhan pelajar sekolah dasar menghabiskan waktu libur di lokasi Posko TNI AL dan Pos Polairud Manggar.
Sejak Pkl 08.30 Wib mereka sudah berdatangan, hilir mudik di sekitar lokasi, bahkan naik turun di atas kapal nelayan yang terparkir di pinggir laut. Sebagian terpaksa diusir dan ditegur petugas karena mengganggu aktivitas persiapan personil.
Didi, pelajar sebuah SDN Manggar mengaku datang ke lokasi untuk bermain.
"Mau main di sini, ramai orang. Mau masuk Televisi," ungkap Didi.
Hal yang sama diungkapkan Iyut yang mengaku satu sekolah dengan Didi.
"Mau masuk TV," ungkap Iyut singkat.