Minggu, 5 Oktober 2025

DPRD Marah Presiden Hanya Kunjungi Pulau Sebatik

Pulau Sebatik sudah jauh lebih maju dibandingkan beberapa kecamatan di pedalaman Kabupaten Nunukan

Editor: Hendra Gunawan
(niko ruru/tribun kaltim)
Perbandingan jalan di Pulau Sebatik (kiri) yang sudah beraspal dengan di Krayan (kanan) yang masih berlumpur. Wilayah di Kabupaten Nunukan ini sama-sama berada di perbatasan Republik Indonesia-Malaysia. (niko ruru/tribun kaltim) 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN -- Empat anggota DPRD Kabupaten Nunukan yang berasal dari pedalaman masing-masing Marli Kamis , Lewi, Anto Bolokot dan Ramli  merasa jengkel, karena kehadiran Presiden Joko Widodo, Selasa (16/12/2014) mendatang hanya diarahkan ke Pulau Sebatik.

Menurut mereka, Pulau Sebatik sudah jauh lebih maju dibandingkan beberapa kecamatan di pedalaman Kabupaten Nunukan seperti Kecamatan Krayan Selatan dan Kecamatan Lumbis Ogong yang juga berbatasan langsung dengan Malaysia.

“Tulis saja, aku marah,” kata Marli, politisi asal Kecamatan Krayan Selatan, Minggu (14/12/2014) yang diamini rekannya Anto Bolokot, Lewi dan Ramli.

Marli mengatakan, Pulau Sebatik sangat mudah dijangkau dibandingkan Kecamatan Krayan Selatan dan Kecamatan Lumbis Ogong. Sehingga jika Presiden ingin melihat langsung kawasan perbatasan negara, harusnya diarahkan ke kedua kecamatan tersebut. “Itu yang paling sulit dijangkau,” ujarnya.

Dari segi pembangunan, Pulau Sebatik juga jauh lebih maju. “Sebatik sudah banyak pembangunan. Dari ujung ke ujung aspal. Apa nunggu atap rumahnya kah diaspal? Harusnya dilihat juga yang susah di perbatasan,” katanya.

Menurut Marli, pembangunan yang dirasakan warga di Pulau Sebatik merupakan ‘buah’ dari kunjungan para pejabat pusat ke sana. Berbeda dengan kedua kecamatan perbatasan di pedalaman ini yang sama sekali tidak pernah dikunjungi pejabat dari pusat.

“Seharusnya di situlah dia melihat masalah perbatasan yang susah. Sejengkal aspal tidak ada. Kalau Sebatik dari ujung ke ujung sudah aspal,” ujarnya.

Dia mengatakan, tidak sedikit warga di Kecamatan Lumbis Ogong dan Kecamatan Krayan Selatan yang sama sekali belum pernah menginjak aspal. “Mereka tidak tahu bagaimana itu modelnya aspal! Yang mereka injak lumpur,” ujarnya.
Selama ini, pejabat pemerintah seperti Menteri maupun Presiden dan Wakil Presiden yang berkunjung ke Kabupaten Nunukan selalu diarahkan ke Pulau Sebatik untuk memberikan gambaran kawasan perbatasan negara.

“Selalu Sebatik. Kenapa dari zaman Megawati, Krayan Selatan dan Lumbis Ogong tidak pernah dikunjungi?” ujarnya.
Dengan mengarahkan Presiden Joko Widodo berkunjung ke Pulau Sebatik, sama saja dengan melakukan pembohongan. Presiden akan mendapatkan gambaran, seakan-akan seperti Pulau Sebatik inilah kondisi perbatasan negara di Kabupaten Nunukan.

“Padahal ada yang sejengkal aspalpun belum ada. Kalau dia ke Sebatik malah disangka maju perbatasan. Makanya ndak banyak pembangunan di perbatasan karena dia melihatnya Sebatik yang sudah maju,” katanya.

Marli bahkan merasa jengkel saat baru-baru ini ada pejabat Kementerian Perumahan yang akan membuat program di Kecamatan Lumbis Ogong, justru hanya singgah di Pulau Nunukan, ibukota Kabupaten Nunukan.
“Dia ndak masuk, hanya menunggu data di Nunukan. Harusnya sampai sana,” katanya.

Dia berharap, dengan mengunjungi dua kecamatan di perbatasan ini, Presiden bisa mengetahui kondisi warga yang serba terbelakang.

“Bukan Presiden RI kalau tidak mengunjungi perbatasan yang susah. Jangan alasan jauh. Kan ada pesawat, helikopteer. Kenapa selalu diarahkan ke Sebatik?” katanya.

Politisi asal Kecamatan Lumbis Ogong, Lewi mengatakan, kemungkinan Pemerintah Kabupaten Nunukan malu jika Presiden diarahkan ke Kecamatan Lumbis Ogong dan Kecamatan Krayan. Sehingga Pemerintah Kabupaten Nunukan justru mengarahkannya ke Pulau Sebatik yang sudah jauh lebih maju.

“Percuma datang ke Nunukan kalau cuma ke Sebatik,” katanya.

Sesuai agenda, Presiden bersama istri Hj Iriana Joko Widodo selama berada di Kabupaten Nunukan akan mengunjungi Pulau Sebatik di beberapa pos perbatasan seperti Aji Kuning, Sungai Pancang termasuk Pos Marinir.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved