Sido Muncul Lanjutkan Pabrik di Makassar
PT Sido Muncul kembali melanjutkan rencana pengembangan pabrik di Kota Makassar setelah realisasi pada tahun ini harus tertunda.

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - PT Sido Muncul kembali melanjutkan rencana pengembangan pabrik di Kota Makassar setelah realisasi pada tahun ini harus tertunda.
Salah satu produsen jamu tradisional dan produk herbal terbesar di Tanah Air tersebut tetap mengalokasikan belanja modal hingga Rp 870 miliar tahun depan. Salah satunya untuk mendukung rencana tersebut.
Presiden Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, Selasa (9/12), berharap rencana tersebut bisa dimulai kembali pada tahun depan melalui kerja sama dengan salah satu pabrik minuman yang berbasis di Kawasan Industri Makassar (KIMA), Jl Ir Sutami.
“Tahun ini sempat tertunda. Pertimbangan yang lalu lebih ke cost (biaya) industri yang masih tinggi dan belum terlihat prospek dan peluang keuntungan,” katanya di sela operasi katarak gratis di Rumah Sakit (RS) Pelamonia, Makassar.
Tahun ini, Sido Muncul menargetkan revenue atau pendapatan perusahaan hingga Rp 2,8 triliun. Sulsel sejauh ini memberi kontribusi pangsa pasar sekitar 16 persen atau mencapai Rp 1,5 miliar setiap bulan.
PT Sido Muncul juga mulai menggarap bisnis farmasi tahun depan setelah mengakuisisi PT Berlico Farma yang berbasis di Jogjakarta.
Setelah selama ini lebih banyak memproduksi produk herbal. Beberapa produk yang lekat dengan masyarakat seperti obat herbal Tolak Angin dan Kuku Bima yang juga sudah hadir dengan beragam varian.
“Kami akan coba memproduksi produk yang lebih besar dan lebih bervariasi,” kata Irwan. Menurut Irwan, perusahaan yang berbasis di Semarang tersebut sebenarnya telah memiliki beberapa produk farmasi meski sejauh ini penetrasinya belum kuat.
“Dengan akuisisi dengan Berlico bisa lebih menguntungkan. Perusahaan yang kami akuisisi ini sudah berumur 20 tahun dengan kinerja baik. Ini tentu menjadi peluang. Kita belum hitung-hitungan detail. Prinsipnya lebih ke perluasan usaha,” ujarnya.
Selain Sido Muncul yang merupakan perusahaan produk herbal, sejumlah produsen makanan kemasan, minuman, dan lainnya ramai-ramai berencana membangun pabrik di Makassar, Gowa, dan Maros.
Salah satunya, Charoen Pokphand Indonesia, produsen makanan kemasan seperti nugget maupun sosis di kawasan seluas delapan hektare (ha) di Kompleks Industri Parangloe, Makassar.
Pabrik pengolahan makanan yang ditargetkan sudah beroperasi tahun depan tersebut diproyeksikan melayani kebutuhan di timur Indonesia.
Sebelumnya, PT Tirta Fresindo Jaya, anak perusahaan Mayora Group menggelar peresmian pabrik senilai Rp 300 miliar di Jl Raya Poros Malino, Desa Pakatto, Gowa.
Fasilitas produksi ketiga Beverage Division Mayora Group tersebut memproduksi minuman ringan dalam kemasan dan telah meraih beberapa sertifikasi.(cha)