Selasa, 30 September 2025

Penutupan Dolly

Setahun Jalani eProstitusi, Ayam Kampus Ini Punya Jaringan Antarkota

“Kurang lebih sudah setahun ini mas. Ya bareng dengan teman-teman (mahasiswi) lain,” tuturnya.

Ist
Ilustrasi PSK. 

Andin menemui Surya(Tribunnews.com Network)  , seperti menemui kolega-kolega yang biasa memintanya layanannya.

Ia baru curiga lantaran Surya(Tribunnews.com Network)   tidak segera mengajaknya meninggalkan lobi hotel.

Padahal, biasanya para kolega tak mau banyak buang waktu untuk ngobrol di ruang terbuka. Umumnya, begitu Andin datang, mereka langsung mengajak masuk kamar.

Melihat Andin curiga, Surya(Tribunnews.com Network)   lalu membuka jati diri. Meski kaget, Andin akhirnya bersedia melanjutkan transaksi dengan layanan berbeda.

Bukan layanan menikmati seks, tapi layanan cerita pengalaman menjadi penjaja seks lewat dunia online.

Tarif layanan, tetap sama, Rp 800.000. Itu sudah termasuk DP (uang muka) yang terbayar lewat transfer e-banking sehari sebelumnya.

“Kurang lebih sudah setahun ini mas. Ya bareng dengan teman-teman (mahasiswi) lain,” tuturnya.

Andin mengaku dirinya  terseret dunia hitam itu karena butuh biaya melanjutkan hidup.

Selain menghidupi diri, ia harus menanggung hidup dan pendidikan adiknya yang kini duduk di kelas VII (SMP).

“Kalau saja bapak dan ibu masih hidup, mungkin saya tidak sampai begini,” tutur remaja yang mengaku yatim piatu itu.

Selama setahun menjalani kegiatan itu, Andin kenal cukup banyak  mahasiswi, yang juga menjadi ayam.  

“Rata-rata memang membuat kelompok. Saya juga punya kelompok,” jelasnya.

Sebagian malah membentuk kelompok dan jaringan antar-kota. Mereka mau melayani hingga booking di luar kota.

Ada pula yang pakai makelar atau germo, yang biasanya juga teman atau anggota kelompok itu sendiri. (ben)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan