Kamis, 2 Oktober 2025

Seminggu Terakhir Elpiji 3 Kg Langka di Kota Tasikmalaya

Warga di sejumlah tempat di Kota Tasikmalaya mengeluhkan kelangkaan elpiji 3 kg

Editor: Budi Prasetyo
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Ribuan barang bukti tabung gas elpiji (LPG) oplosan 3 kilogram, 12 kilogram, dan 50 kilogram ditunjukkan pada gelar perkara kasus pengalihan gas LPG secara ilegal di Reskrimsus Polda Jateng, Jalan Sukun, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (10/10/2014). Dari dua tempat pengalihan gas LPG, yaitu dari Jalan MT Haryono petugas menyita sebanyak 315 tabung dan dari gudang LPG di Dukuh Krajan, Kaliwenang, Tanggungharjo, Grobogan disita sebanyak 4.902 tabung, yang terdiri dari tiga jenis ukuran tabung. Aksi yang dilakukan pelaku berupa memindahkan isi tabung LPG bersubsidi ke tabung non subsidi. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) 

TRIBUNNEWS.COM.TASIKMALAYA,- Warga di sejumlah tempat di Kota Tasikmalaya mengeluhkan kelangkaan elpiji 3 kg. Kelangkaan terjadi sejak seminggu terakhir. Selain langka, harga elpiji ukuran 3 kg tersebut, harganya naik hingga Rp 20.000 per tabung.

Sejumlah warga yang ditemui Senin (27/10/2014), mengatakan kelangkaan terjadi sejak beberapa hari terakhir. Bahkan ada warga yang mengaku kesulitan mendapatkan elpiji sejak seminggu lalu.

"Sewaktu kehabisan elpiji 3 kg hari Rabu lalu, saya seperti biasa berniat membeli dari warung langganan. Tetapi ternyata kosong, dan pemilik warung bilang elpiji kosong sejak beberapa hari lalu," kata Dedi (34), warga Perumahan Baitul Marhamah, Kecamatan Bungursari.

Dedi sendiri mengaku baru mendapatkan elpiji, setelah mengontak saudaranya yang tinggal di Codong, Kecamatan Cibeureum.

"Di dekat rumah saudara saya kebetulan ada warung yang masih punya stok. Tapi harganya naik menjadi Rp 20.000. Karena butuh akhirnya dibeli," ujarnya.

Hal senada dilontarkan Iis (47), warga Jalan Bantar. Ia kewalahan mencari elpiji 3 kg. Beberapa warung yang biasa menjual elpiji, kata Iis, rata-rata tidak punya stok lagi karena sudah beberapa hari tak ada pasokan.

"Baru sore saya mendapat elpiji dan harganya naik dari biasanya Rp 17.000 menjadi Rp 19.000," keluhnya.

Seorang penjual elpiji 3 kg, Agis, mengatakan kekosongan elpiji 3 kg sudah terjadi sejak seminggu terakhir. Agis mengaku dia biasa mendapatkan pasokan belasan tabung elpiji sekali dikirim.

"Tapi lebih dari seminggu lalu pasokan turun menjadi 10 tabung. Tadi siang ada pasokan lagi tapi hanya lima tabung saja," jelasnya.

Agis mengaku tak mengetahui penyebab elpiji 3 kg langka. Menurut Agis, kelangkaan elpiji memang kerap terjadi dan tidak bisa ditebak kapan terjadinya. "Terkadang saya mendapat banyak kiriman. Tetapi kalau sudah langka, ya seperti ini. Hanya kebagian lima tabung saja," katanya. (stf)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved