BLHPP: Udara Muba Tidak Sehat
Dalam kondisi ini dampaknya jelas yaitu bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang peka atau dapat menimbulkan kerusakan.
TRIBUNNEWS.COM, SEKAYU - Kondisi udara di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) akibat bencana kabut asap, dikatakan Badan Lingkungan Hidup Penelitian dan Pengembangan (BLHPP) Muba saat ini kualitas udara sudah mencapai level tidak sehat.
"Berdasarkan hasil pantauan alat pengukur kualitas udara, saat ini indeks standar polusi udara (ISPU) di Muba mencapai angka 187, itu artinya pencemaran udara dalam level tidak sehat. Karena itu, diharapkan masyarakat untuk siaga dan selalu menggunakan masker saat berada diluar ruangan," ujar Kepala BLHPP Muba, Zulfakar, saat dikonfirmasi, Rabu (15/10/2014)
Dijelaskan Zulfakar, dalam kondisi ini dampaknya jelas yaitu bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang peka atau dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
"Kita terus lakukan pemantauan selama 24 jam untuk terus mengatahui kualitas udara," kata dia.
Adapun penetapan ISPU, dilakukan berdasarkan lima pencemar utama yaitu karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), ozon permukaan (O3), dan partikel debu (PM10). Dari hasil tersebut terdapat lima kategori yakni ISPU 0-50 dinyatakan baik, 51-100 dinyatakan sedang, 101-199 dinyatakan tidak sehat, 200-299 dinyatakan sangat tidak sehat, 300-500 dinyatakan berbahaya.
"Belum terlalu ekstrem, namun harus segera diantisipasi," tegas dia.
Ditambahkan Zulfakar saat ini, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, salah satunya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Muba. Dimana ISPU menjadi bahan pertimbangan untuk mengeluarkan keputusan terkait waktu masuk sekolah.
"Kita sudah informasikan ke Diknas untuk mengambil langkah, dalam hal penentuan waktu masuk sekolah dalam situasi bencana asap saat ini," jelas dia.
Dalam kondisi kualitas udara seperti ini, Zulfakar mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker, terutama saat melaksanakan aktivitas di luar rumah. Dikarenakan serangan penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sangat rentan.
"Berbagai pihak telah berupaya dalam menanggulangi bencana asap ini, kita juga akan menyebarkan masker kepada masyarakat," ucap dia.