Jumat, 3 Oktober 2025

Pendemo Bawa Serta Foto Mesra Gubernur Sumut dengan Wanita Naik Moge

Pengunjuk rasa juga menunjukkan foto mesra yang mereka yakini sebagai Gubernur Gatot dengan seorang perempuan naik sepeda motor gede di Bandung

Editor: Dewi Agustina
Tribun Medan/Riski Cahyadi
Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus memajang poster foto mirip Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho ketika berunjuk rasa di DPRD Sumut, Medan, Kamis (9/10/2014). Mereka menuntut janji Gatot Pujo Nugroho ketika kampanye untuk merakyat dan melayani yang hingga kini belum terlaksana. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dua kelompok massa berunjuk rasa di dua tempat berbeda, Kamis (9/10/2014), menuntut aparat hukum memeriksa Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan Wakil Gubernur Tengku Erry Nuradi.

Massa Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumut berunjukrasa di Gedung DPRD Sumut, menuntut aparat penegak hukum melakukan penyelidikan terhadap penggunaan dana APBD Sumut Tahun Anggaran 2011 dan TA 2013 yang dianggap telah disalahgunakan Pemprov Sumut.

Pengunjuk rasa juga menunjukkan foto mesra yang mereka yakini sebagai Gubernur Gatot dengan seorang perempuan naik sepeda motor gede di Bandung.

Sedangkan massa Gerakan Rakyat Berantas Korupsi Sumut (Gerbraksu) berunjukrasa di depan Kantor Gubernur Sumut, menuntut pengusutan dugaan korupsi Erry saat menjabat Bupati Serdang Bedagai.

Hingga berita ini diterbitkan baik Gatot dan Erry belum berhasil dikonfirmasi. Kemarin, Gatot dan istri tengah berada di Madina untuk melantik Bupati Dahlan Hasan Nasution sebagai bupati definitif.

Massa Badko HMI menyuarakan dugaan penyalahgunaan anggaran yang dilaporkan mereka ke KPK antara lain mengacu pada audit Penggunaan Dana APBD 2011 oleh BPK Perwakilan Sumut. Dalam laporan BPK disebutkan adanya indikasi kerugian Pemprov Sumut sebesar Rp 25,1 miliar.

Temuan lain adalah penggunaan anggaran tidak sesuai peruntukan sebesar Rp 27,4 miliar dan pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan atau tidak lengkap pertanggungjawabannya sebesar Rp 93,3 miliar.

Badko HMI Sumut juga menilai pembangunan Asrama Mahasiswa di Kairo, Mesir menggunakan hibah bansos APBD Tahun 2011 senilai Rp 5 miliar menyalahi aturan karena tidak ada aturan yang menyebut tentang pengalokasian bansos ke luar negeri.

Mereka kembali menyinggung tentang pembengkakan Dana Bantuan Daerah (DBD) Bawahan tahun 2013 dari yang disahkan oleh DPRD Sumut sebesar Rp 1,5 triliun menjadi Rp 2,6 triliun. Fakta di lapangan juga menunjukkan ternyata semua proyek yang berasal dari DBD itu tidak ada yang selesai.

Dugaan penyalahgunaan anggaran lainnya yang disebutkan Badko HMI Sumut adalah gratifikasi sebesar Rp 60 miliar kepada anggota DPRD Sumut untuk memperlancar pengesahan P-APBD 2013 dan APBD 2014.

Dalam aksi ini, massa Badko HMI juga menunjukkan foto pria yang mereka yakini Gatot sedang menaiki sepeda motor balap bersama perempuan berjilbab. Beberapa bulan lalu, massa yang sama juga merilis foto-foto pria mirip Gatot bersama perempuan cantik berjilbab hitam.

"Kami yakin itu Gatot sedang bersama istrinya yang lain di Bandung. Silakan periksa ke pakar untuk memeriksa keaslian foto ini. Ini pasti motornya sendiri. Tidak mungkinlah gubernur pinjam motor orang," kata Ketua Umum Badko HMI Sumut Anggia Ramadhan Harahap.

Menurut Anggia, foto ini menunjukkan gaya hidup mewah Gubernur Gatot yang perlu dipertanyakan karena bisa menjadi indikasi korupsi seorang pejabat. Anggia mengatakan, pihaknya ragu jika Gatot dapat membeli barang-barang mewah dan membiayai kehidupan istri-istrinya.

"Kecuali dia pengusaha. Semua orang tahu kalau Gatot selama ini hanyalah seorang dosen dan ulama. Foto ini menjadi semacam benang merah dengan banyaknya dugaan penyalahgunaan anggaran oleh pejabat di Pemprov," ujarnya.

Anggi mengatakan, pihaknya telah melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi, dan sedang melengkapi laporan dengan beberapa bukti tambahan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved