Kamis, 2 Oktober 2025

Setelah Menyelidiki Kebenaranya Ternyata CH Seorang Polisi Gadungan

Identitas sebagai polisi gadungan terungkap setelah keluarga gadis yang dipacarinya menyelidiki kebenaran status perwiranya itu.

Editor: Budi Prasetyo
KOMPAS.COM/ Kiki Andi Pati
ILUSTRASI : Mengaku sebagai anggota Brimob, TS harus menjalani pemeriksaan polisi di Polres Kendari, setelah dilaporkan oleh orang tua pacarnya karena menipu. 

 

TRIBUNNEWS.COM.KOTAMUBAGU - Identitas sebagai polisi gadungan terungkap setelah keluarga gadis yang dipacarinya menyelidiki kebenaran status perwiranya itu.

Menurut keterangan pihak Polres Bolmong, CH mengaku kepada keluarga pacarnya sebagai perwira polisi berpangkat kompol. Pria yang berdomisili di Desa Tanoyan Utara, Kecamatan Lolayan, ini juga mengaku sudah bercerai dengan istrinya.

"Tersangka meminta bantuan kepada temanya yang masih mahasiswa di Manado untuk membuat surat cerai," ujar seorang penyidik di Polres Bolmong.

Polisi kemudian mencokok CH di Kelurahan Sinindian, Kotamobagu. Ternyata, bukan hanya satu gadis saja yang diperdaya CH. Kepada penyidik, CH yang sehari-hari berjualan beras dan tabung gas mengaku menggunakan pangkat Kompol untuk menarik perhatian saja.

"Saya tak ada maksud apa-apa, pak. Saya hanya ingin menarik perhatian saja," kata CH saat diinterogasi Polisi.

Tak hanya para gadis yang berhasil diperdaya CH. Im Paputungan, warga Desa Tanoyan Utara, juga merasa tertipu oleh pria yang sehari-hari berjualan beras ini. Saat ditemui di Markas Polres Bolmong, Im mengaku telah mempercayai CH untuk menyuplai barang dagangan ke warungnya.

"Awalnya berjalan lancar, namun kemudian barang-barang yang pesan tidak ada. Padahal uangnya telah saya serahkan kepada dia. Total sekitar Rp 20 juta sudah serahkan," kata Im.

Im mengenal CH karena pria itu sering ke warungnya untuk membeli rokok atau keperluan lainya. Warga di kampunya juga mengenal CH sebagai polisi. Im pun mempercayainya kendati tak pernah melihat CH memakai seragam polisi. "Kalau atribut-atribut polisi sering dia perlihatkan," kata Im.

Lama-kelamaan, CH mengaku siap menyediakan dagangan untuk warung Im. Awalnya, suplai barang lancar, namun kemudian mulai tersendat sampai tidak ada. Im pun kemudian melaporkan masalah tersebut ke Polsek Urban Kotamobagu pada 29 September lalu. Beberapa hari kemudian dia mendapatkan kabar CH sudah dicokok polisi.

"Makanya saya datang ke sini untuk memastikan apa betul orangnya yang itu. Ternyata memang dia," kata Im. (suk)

Sumber: Tribun Manado
Tags
Kotamobagu
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved