Penjualan Domba di Cianjur Turun 50 Persen
Penjualan domba yang dijadikan hewan kurban pada hari raya Idul Adha di tahun mengalami penurunan hampir 50 persen.
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Penjualan domba yang dijadikan hewan kurban pada hari raya Idul Adha di tahun mengalami penurunan hampir 50 persen. Seperti yang dialami pedagang domba di Pasar Hewan Cianjur.
M Mahpud (45), pedagang domba asal Kampung Bolang, Desa Cimanggu, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, mengatakan penjualan domba jelang hari raya kurban tahun ini jauh lebih sedikit dibanding tahun lalu.
"Seminggu sebelum Iduladha, pada tahun, bisa terjual 30 ekor per hari. Sekarang separuhnya saja sudah Alhamdulillah. Dan ini hampir dialami semua pedagang di Pasar Hewan ini," kata Mahpud ketika ditemui di Pasar Hewan, Jalan Siliwangi, Desa Nagrag, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Rabu (1/10).
Menurut Mahpud, turunnya penjualan domba di Kabupaten Cianjur itu disebabkan situasi perekonomian saat ini. Selain itu, kata Mahpud, banyak pengusaha dan pejabat di Kabupaten Cianjur mengurangi pembelian jumlah hewan kurban. Sedangkan harga domba jelang hari raya Iduladha mencapai Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta.
"Akhir-akhir ini banyak yang mengadakan hajatan sehingga uangnya tidak semua dibelikan hewan kurban. Belum lagi isu kenaikan harga BBM sehingga harga domba juga ikut naik. Naiknya sekitar 20 persen dari harga biasanya," kata Mahpud.
Meski mengalami penurunan penjualan, belum ditemukan hewan kurban berpenyakit berbahaya, terutama bagi manusia. Hal itu dikatakan Wakil Bupati Cianjur, Suranto, usai melakukan pengecekan di sejumlah pedagang hewan kurban.
"Alhamdulillah saya keliling dengan petugas dari dinas terkait di beberapa tempat, belum ada yang bermasalah. Mulai dari administrasi dan kesehatan, semuanya baik," kata Suranto di Pasar Hewan.
Suranto mengatakan tak semua penjual hewan kurban telah dicek olehnya. Karena itu ia mengintruksikan kepada intansi terkait, yakni Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan (DPPK) Kabupaten Cianjur, untuk terus melakukan pengawasan dan pemantauan sampai hari raya Iduladha nanti.
Di Garut juga tidak ditemukan hewan kurban yang berpenyakit. Hal tersebut setelah Tim Kesehatan Hewan Kurban dari Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut melakukan inpeksi mendadak ke beberapa tempat penjualan hewan kurban. Tim justru menemukan sapi seberat 1,1 ton seharga Rp 60 juta.
Inspeksi pemeriksaan hewan kurban tersebut dipimpin Wakil Bupati Garut Helmi Budiman dan berlangsung pada Rabu (1/10).
Inspeksi dilakukan mulai dari sentra peternakan sapi di Kelurahan Margawati, Kecamatan Garutkota. Terakhir, pemeriksaan dilakukan terhadap peternakan di kawasan Kerkhof di Kelurahan Haurpanggung.
"Setelah kami melakukan inspeksi, tidak ditemukan hewan kurban yang bermasalah. Semuanya sehat dan layak dikurbankan. Namun tetap, para pembeli harus jeli memilih hewan kurban, jangan yang pincang, cacat, atau belum cukup umur sebagai hewan kurban," kata Helmi Budiman didampingi Kasi Kesehatan Hewan Dyah Savitri. (cis/sam)