Dato Zaini Ingat Gam, Terenyuh di Gubuk Nurliah
"Banyak teman seperjuangan, sekarang hidupnya tak tentu arah," ujar Doto Zaini dengan suara tercekat.
Sehari-hari ia ditemani Irhamna (14), anak semata wayang yang kini duduk di kelas tiga SMP dengan prestasi akademik cemerlang. “Lon sayang that keu jih (Saya sangat sayang padanya),” kata wanita itu memeluk putrinya.
Doto Zaini ikut terenyuh mendengar kisah hidup Nurliah. Di sela-sela ia berada di Pidie Jaya, Gubernur Zaini datang menjenguk wanita itu di gubuk reotnya. Kehadiran Doto Zaini membuat Nurliah kaget. Ia menangis di pelukan putrinya. Doto tak banyak bicara saat melihat kehidupan Nurliah yang miris.
Orang kepercayaannya, Muzakir A Hamid kemudian menyerahkan bantuan uang kepada ibu dan anak itu. “Nyoe na bacut bantuan dari Pak Gubernur, beujeut tapeuguna peu-peu yang peureule (Ini ada sedikit bantuan dari Pak Gubernur, semoga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal mendesk),” kata Muzaikir, adik ipar Doto Zaini.
Beberapa warga lain yang melihat kehadiran Doto Zaini, lantas mengadukan nasib hidupnya. Gubernur menerima keluh kesah mereka. Ia meminta agar seluruh anak yatim di Desa Asan Kumbang didata agar mendapat bantuan beasiswa.
Kisah miris Nurliah membawa ingatan Doto Zaini kepada nasib mantan kombatan Gerakan Aceh Mereka (GAM). Dalam beberapa kesempatan di Meuligoe Bupati Bireuen, Aceh Utara, dan Aceh Besar, ia mengungkapkan keprihatinannya. "Banyak teman seperjuangan, sekarang hidupnya tak tentu arah," ujar Doto Zaini dengan suara tercekat.
Pasca-MoU damai antara RI dan GAM, awal 2006, pemerintah pusat menyalurkan dana reintegrasi Rp 600 miliar kepada 3.000 mantan GAM. Tahun berikutnya dana itu ditambah lagi untuk diberikan kepada target group lainnya, umpama kepada 6.200 eks GAM non-TNA juga kepada 6.500 relawan Pembela Tanah Air (PeTA).
Namun, dana ini tak banyak memberi dampak berarti bagi kesejahteraan eks GAM dan keluarganya. Zaini berencana mengubah kebijakan agar pemberdayaan mantan GAM dilakukan lewat program di Satuan Kerja Perangkat Aceh (dinas, badan, dan biro).
"Kalau sekarang saya dikejar-kejar proposal. Baru sebentar saya istirahat sepulang kerja, sudah datang proposal," kata Doto saat berbicara di Meuligoe Bupati Jantho, Aceh Besar.
Di sepanjang perjalanan blusukan ke daerah, Doto Zaini juga menyempatkan diri singgah di pusat pasar rakyat di jalan Bireuen-Banda Aceh. Ia membeli keripik ubi dan menyeruput sebotol air tahu, penganan dan minuman rakyat kebanyakan.