Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemberantasan Korupsi Jangan Berhenti di 'Ikan Teri'

Kejati Jabar baru menetapkan tiga tersangka yang mereka nilai bukan pelaku utama

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Pemberantasan Korupsi Jangan Berhenti di 'Ikan Teri'
net
ilustrasi korupsi

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Jabar kembali mendapat sorotan dari elemen masyarakat. Kali ini dari mereka yang menamakan diri Tunas Pasundan. Kelompok menggelar aksi unjukrasa di depan Kantor Kejati Jabar di Bandung, Kamis (11/9/2014).

"Kejati Jabar harus menuntaskan kasus ini. Jangan berhenti di tersangka kelas ikan teri saja, tapi  harus kena sampai ke ikan kakapnya," kata Ketua Tunas Pasundan, Wawan Sam.

Menurut Wawan, Kejati Jabar baru menetapkan tiga tersangka yang mereka nilai bukan pelaku utama. Wawan  berharap, Kejati bisa menuntaskan hingga menjerat tersangka kelas ikan kakapnya.

"Kami harap Kejati profesional, dan kami akan terus mengawal kasus ini. Kami akan terus mendukung langkah yang dilakukan Kejati selama mereka tidak tebang pilih," kata Wawan.

Para pengunjuk rasa datang dengan membawa sejumlah spanduk dan poster yang menyuarakan berbagai aspirasi. Di antaranya bertuliskan, "Korupsi Alkes Dimulai Dari Perencanaan", "Jangan Korbankan Orang Kecil untuk Menangkap Aktor Intelektual", "Rakyat Kecil Jangan Jadi Korban", dan "Kejaksaan Harus Profesional".

Sebelumnya diberitakan, kejati telah menetapkan tiga tersangka pada kasus ini. Mereka adalah  S, yaitu pejabat pembuat komitmen (PPK) pada proyek pengadaan Poned (alkes untuk tingkat Puskesmas), T selaku PPK proyek Ponek (alkes untuk tingkat RSUD), dan AH sebagai anggota tim teknis kedua proyek tersebut. Mereka ditetapkan sebagai tersangka sejak 5 September 2014.

Sekjen Forum Kajian Hukum Publik (Forkahup) Jabar, Sanjaya, mengatakan ketiga tersangka  kategorinya baru kelas teri. "Sedangkan pihak berwenang  yang menggiring proyek masih jauh untuk disentuh penyidik. Memang ini baru pengembangan awal dan penyidik bisa saja menemukan siapa di balik kasus ini," kata Sanjaya.(san)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved