Minggu, 5 Oktober 2025

Selain Daging Berformalin, Waspadai Sayur Mengandung Pestisida

warga di Nunukan agar mewaspadai sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung pestisida.

Editor: Sugiyarto
Tribun Batam/Argianto DA Nugroho
Penjual sayuran menata dagangannya di Pasar 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Tak hanya mewaspadai daging yang mengandung bahan pengawet berbahaya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nunukan Jabbar juga menghimbau Jabbar warga di Nunukan agar mewaspadai sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung pestisida.

Jabar mengatakan, pihaknya sudah seringkali menghimbau kepada petani agar sepekan sebelum panen, tidak mengadakan aplikasi. Sebab hal itu sangat berbahaya.

“Apalagi kalau itu pestisida sistemik. Artinya bisa bertahan lama pada saat dipanen. Sebelum dipanen tidak ada hujan itu berbahaya, entah itu berapa kandungannya,” ujarnya.

Pada 2013, pihaknya menemukan kandungan pestisida pada hasil panen petani di Pulau Sebatik.
“Untuk tahun ini belum ada kita temukan,” ujarnya.

Dia mengatakan, melalui penyuluh lapangan disampaikan kepada para petani, ketika mendekati masa panen agar sedapat mungkin menghindari pengaplikasian pestisida.

Termasuk penggunaan pupuk buah kimia karena bisa menimbulkan efek keracunan bagi produsen maupun konsumen.

“Makanya saya juga menghimbau kepada masyarakat konsumen pada umumnya ketika memilih sayur-sayuran, jangan tergiur dengan keutuhan, mulusnya dilihat. Kalau dia sayuran dalam bentuk daun, kalau banyak bolong itu biasanya  tidak mengandung pestisida. Itu sudah pasti itu,” ujarnya.

Terhadap para petani, pihaknya malah menyarankan untuk menggunakan pupuk organik dan non pestisida.
“Sebenarnya bukan cuma hanya sekarang ini saja, jauh sebelumnya kita sudah  sampaikan,’ ujarnya.

Dia mengungkapkan, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nunukan berupaya supaya masyarakat memproduksi sendiri sayuran maupun daging, agar bisa terhindar dari barang dagangan yang mengandung bahan berbahaya. 

Karena itu pula, pihaknya telah menyebar berbagai jenis ternak maupun sayuran kepada masyarakat.

“Itik puluhan ribu ekor, ayam ribuan ekor pernah kita sebar, ayam Nunukan itu dikembangkan. Sapi apalagi. Memang sapi saat ini masih kecil untuk dipotong. Terus, yah kita juga kasih beberapa macam jenis sayuran untuk diusahakan sendiri, minimal untuk keperluan sendiri, di tanam di pekarangan rumah. Kan begitu,” ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved