Di Sumedang, Elpiji Juga Langka
Tak hanya premium, elpiji ukuran tabung tiga kilogram juga sulit didapatkan di Kabupaten Sumedang
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Tak hanya premium, elpiji ukuran tabung tiga kilogram juga sulit didapatkan di Kabupaten Sumedang. Untuk mendapatkan tabung gas elpiji berwarna hijau melon ini, warga harus berkeliling dari satu warung ke warung yang lain.
"Sekarang harus mencari tabung gas itu berkeliling dari satu warung ke warung yang lain," kata Yayah (52) warga Parigi, Kecamatan Sumedang Selatan, Rabu (27/8/2014).
Menurutnya, karena gas elpiji tidak ada di warung yang dekat rumahnya terpaksa menyuruh suaminya mencari dengan menggunakan motor. "Setelah berkeliling jauh dari warung ke warung baru dapat gas elpiji itu," katanya lagi.
Beberapa agen elpiji menyebutkan kalau pasokan gas elpiji dari Pertamina itu dikurangi dari jatah yang bisa diperoleh. Rata-rata pengurangan jatah gas elpiji tiga kiligram itu mencapai ribuan tabung. "Penguranganya mencapai tiga ribu tabung," kata beberapa agen elpiji di kawasan kota.
Mereka menyebutkan, karena ada pengurangan pasokan membuat pengiriman ke warung- warung atau pengecer akhir juga dibatasi. "Kami ingin semua warung yang biasa dipasok gas dari kami kebagian sehingga akhirnya jatahnya juga dikurangi," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumedang, Asep Sudrajat, mengatakan dari laporan yang masuk terjadi kelangkaan elpiji tiga kilogram. "Menurut laporan yang kami terima, elpiji tiga kilogram ini langka di mana-mana," katanya, kemarin.
Asep menyebutkan Disperindag sudah melaporkan kelangkaan elpiji ini ke Pertamina, bahkan sudah mengajukan penambahan kuota delapan persen. Keterangan dari Pertamina kuota delapan persen sebenarnya sudah terpenuhi melalui ekstra dropping yang dilakukan pada bulan Juni lima kali dan bulan Juli delapan kali. (std)