Rumah Produksi Tempe Bersih dan Higienis Dibangun di Gunungkidul
Industri rumahan tempe dan tahu di wilayah Gunungkidul terus berkembang karena permintaan dari masyarakat juga mengalami peningkatan.
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Industri rumahan tempe dan tahu di wilayah Gunungkidul terus berkembang karena permintaan dari masyarakat juga mengalami peningkatan.
Tingginya permintaan ini membuat para pelaku usaha tempe dan tahu berusaha semaksimal mungkin meningkatkan produksinya.
Namun sayang, tingginya permintaan produk tahu dan tempe ini tidak diikuti dengan proses pembuatan yang higeinis. Sebagian besar pelaku usaha tahu dan tempe belum mengindahkan aspek kebersihan dan kesehatan baik bagi pelaku usaha sendiri, konsumen maupun lingkungan.
Berkaca pada permasalahan tersebut, Koperasi Tahu dan Tempe(Kopti) Gunungkidul bersama Mercy Corps Indonesia mendirikan rumah tempe pertama di Yogyakarta. Rumah produksi tempe higienis ini berdiri di Dusun Siyono Wetan, Logandeng, Playen.
Melalui Rumah Tempe Gunungkidul (RTGK) ini, diharapkan bisa menjadi pioner industri pengolahan tempe higeinis dan ramah lingkungan di Gunungkidul dan Yogyakarta.
Harapannya sistem yang digunakan oleh RTGK bisa diterapkan oleh pelaku usaha tempe dan tahu yang ada di Gunungkidul.
Ketua Kopti Gunungkidul, Tri Harjono mengungkapkan tahun 2015 mendatang sudah memasuki era pasar bebas. Untuk itu, pemerintah dan masyarakat harus bersiap untuk menghadapi gempuran produk-produk luar sehingga tetap bisa bertahan dan berkembang. Salah satunya dengan memproduksi tempe secara higienis dan ramah lingkungan.
“Kita harus bisa bersaing dalam pasar bebas dengan memproduksi secara higienis,” katanya disela-sela acara peresmian Rumah Tempe Gunungkidul di Dusun Siyono Wetan, Logandeng, Playen, Kamis (21/8/2014). (tribunjogja.com)