Kasus Mutilasi di Siak
Korban Mutilasi Menjadi Tujuh Orang
Korban kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh tersangka MD Cs terus bertambah, menjadi tujuh orang korban.
TRIBUNNEWS.COM, SIAK - Korban kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh tersangka MD Cs terus bertambah, dari sebelumnya enam korban yang ditemukan, menjadi tujuh orang korban. Satu korban lainnya yang diungkap petugas yakni seorang anak inisial FD (5), yang dibunuh dan dimutilasi oleh tersangka MD Cs, di Desa Kampung Baru, Kelurahan Ranga, Kecamatan Kopar, Kabupaten Rokan Hilir, 10 Januari 2013 lalu.
Petugas masih melakukan pencarian jasad atau kerangka korban FD, dan baru menemukan sejumlah barang bukti berupa jaket, sandal dan celana dalam yang diduga kuat milik korban, yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian itu, 10 Agustus 2014 lalu.
Hingga kini masih belum diketahui siapa keluarga dari korban FD yang saat itu masih berusia 5 tahun tersebut, karena belum adanya laporan polisi yang mereka terima.
Terungkapnya korban lainnya dalam kasus itu, berdasarkan pengakuan dari tersangka MD kepada petugas. Kepada petugas, tersangka mengaku ada korban lainnya yang ia bunuh dan dimutilasi olehnya di Desa Kampung Baru, Kelurahan Ranga, Kecamatan Kopar, Kabupaten Rokan Hilir.
"Berdasarkan penuturan tersangka, petugas kemudian mencari lokasi jasad korban dibuang pelaku. Namun petugas hanya menemukan barang bukti berupa pakaian dan celana dalam ang diduga milik korban," ungkap Direktur Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Arif Rahman saat menggelar konferensi pers di halaman Mapolres Siak.
Arif mengatakan, tersangka MD mengaku melakukan aksi pembunuhan dan mutilasi terhadap korban MD seorang diri. Motif pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka MD, sama dengan korban lainnya yakni dengan membunuh dan memutilasi korban.
"Seperti enam korban lainnya, tersangka MD juga mengaku memutilasi kemaluan korban FD," paparnya.
Dikatakannya, petugas menduga kuat jika tersangka MD menjadi otak pelaku dibalik rangkaian pembunuhan itu, karena dari tujuh korban, MD selalu terlibat di dalamnya.
"Dari tujuh korban yang dibunuh dan dimutilasi, tersangka MD selalu terlibat didalamnya," ungkap Arif.
Selain itu Kombes Arif mengungkapkan, pihaknya telah melakukan serangkaian test kejiwaan dan test psikologi kepada empat tersangka yakni MD (19), S (22), DD(19) dan DP (16). Hasilnya, kondisi kejiwaan dari empat tersangka normal.
"Kondisi kejiwaan dari empat tersangka normal," sebut Arif.
Hasil lainnya, petugas juga meyakini keempat tersangka itu tidak mengalami penyimpangan seksual.
"Tidak ditemukan adanya tanda-tanda penyimpangan seksual dari tersangka sebelum membunuh korban. Memang tersangka mengaku memain-mainkan alat vital korbannya sebelum dibunuh," katanya.
Namun arif mengaku belum bisa menyimpulkan apa motif dibalik mutilasi alat vital yang dilakukan oleh tersangka.
"Kita masih mendalami motif apa dibalik itu," urainya.