Bernardus Bunuh Diri Saat Orangtuanya Merantau ke Malaysia
Soni sudah tak bernyawa oleh Theodorus B Tukan, saudara sepupunya pada seutas tali di salah satu kamar kosong di kediaman saudara ayahnya
Laporan Wartawan Pos Kupang, Feliks Janggu
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Tidak mampu menahan derita yang dialami, hidup jauh dari kasih sayang kedua orang tuanya yang telah lama merantau di Malaysia, Bernardus Somi Tukan (27) memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, Kamis (24/7/2014).
Soni demikian dia disapa ditemukan sudah tak bernyawa oleh Theodorus B Tukan, saudara sepupunya pada seutas tali di salah satu kamar kosong di kediaman saudara ayahnya di Lorong Kondi Boir, Kelurahan Kabor, Kecamatan Alok Kota Maumere, Kamis (24/7/2014) sekitar Pukul 06.00 Wita.
"Saya cek di kamarnya, saya tidak lihat. Saya mau ke kamar mandi dan saya buka pintu rumah depan. Belum masuk kamar mandi, saya lihat dia di kamar kosong yang kami pakai sebagai gudang. Saya lalu berteriak," tutur saksi
mata, saudara korban, Teodorus B Tukan kepada Pos Kupang (Tribunnews.com Network) di ruangan jenazah Rumah Sakit Umum Daerah TC Hillers Maumere.
Setelah mendapatkan laporan, anggota Polres Sikka langsung turun mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selanjutnya mengantar jenazah korban ke ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TC Hillers Maumere untuk diotopsi.
Sepupu korban, Teodorus kepada Pos Kupang di ruangan jenazah RSUD Maumere menceritakan, sehari sebelumnya, Rabu (23/7/2014) petang dan juga malam, dia dan keluarga sempat mencari korban. Pencarian dihentikan malam, karena meyakini korban pasti akan kembali ke rumah.
Karena tidak pulang, pagi-pagi buta, Kamis (24/7/2014) keluarga mencari korban di Pelabuhan Lorens Say Maumere, tempat korban selama ini nyambi bekerja sebagai sopir cadangan di Pelabuhan Maumere. Tetapi korban tidak ditemukan.
"Kami tidak pernah menduga kalau dia masuk di kamar kosong itu dan menghabisi nyawanya. Saya shok, dia dekat sekali dengan saya. Kami sangat menyayangi dia, dia anak rajin, rajin bekerja dan rajin berdoa," tutur Teodorus diamini beberapa paman korban.
Korban selama ini tinggal dengan saudara ayahnya, Frans Tukan di Kelurahan Kabor, kota Maumere. Sedangkan kedua orang tua korban, Agustinus Kasa Tukan dan Ibu Maria Helena tinggal di Tawau, Malaysia.
"Dia lahir dan besar di Malaysia. Dia anak pertama dari empat saudaranya. Orang tuanya masih di Malaysia, juga tiga adiknya. Selama ini dia selalu bersama dengan saya, saya tidak menduga akhirnya sampai begini," kata Teodorus.
Dijelaskan Teodorus, adik sepupunya itu pernah mengidap penyakit gangguan jiwa. Tetapi telah disembuhkan dan tahun-tahun terakhir sudah tidak kumat lagi. Dia sudah sembuh total.
"Makanya dia ingin menyelesaikan studinya di Paket C dan cita-citanya itu adalah mau menjadi bruder. Dia anak rajin belajar, rajin kerja dan rajin berdoa," tutur Teodorus.
Teodorus menduga adiknya itu memilih mengakhiri hidupnya itu takut penyakitnya kambuh lagi. Karena sebelumnya dia pernah curhat bahwa dia merasakan penyakitnya akan kambuh lagi.
"Mungkin dia merasa penyakitnya akan kambuh lagi. Tetapi selama ini dia baik-baik saja," kata Teodorus.