Oknum Brimob Tembak Penyelam Besi Tua di Tanjungpucung
Imar (23) dan Tarmizi (30), warga Pulau Kasu, ditembak oknum Brimob Polda Kepri saat menyelam mengambil besi tua di dasar laut dekat PT BMS, Batam.
Editor:
Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Batam, Zabur Aanjasfianto
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Imar (23) dan Tarmizi alias Tocik (30), warga Pulau Kasu, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, ditembak oknum Brimob Polda Kepri di kawasan PT Batamitra Sejatera (BMS) Shipyard, saat menyelam mengambil besi tua di dasar laut.
Peristiwa penembakan terhadap keduanya yang sehari-sehari sebagai nelayan, terjadi Kamis (17/7/2014), sekitar pukul 07.30 WIB di kawasan galangan kapal Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam.
Akibat penembakan itu, Tarmizi mengalami luka di lutut dan paha sebelah kanan, sedangkan Imar mengalami luka di punggung. Saat ini, kedua korban sedang menjalani perawatan di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah, Batam.
Sejumlah nelayan yang berasal dari Pulau Kasu dan Tanjunguncang mendatangi PT BMS Shipyard Batam. Mereka mempertanyakan kabar mengenai penembakan oknum Brimob terhadap nelayan yang sedang mencari besi sisa buangan di laut.
Kedatangan nelayan mendapat penjagaan ketat puluhan personel polisi. Nelayan yang mendatangi perusahan tersebut juga melakukan aksi unjuk rasa di dalam perusahaan.
Ditemui di RSUD Embung Fatimah, Tarmizi mengaku setiap hari mencari besi di laut. Sekitar pukul 06.30 WIB, Tarmizi bersama dua rekannya, Imar dan Marzuki, menggunakan boat pancung dari Pulau Kasu menuju kawasan galangan kapal di Tanjungpuncang.
Ketika Marzuki menyelam ke dasar laut, Tarmizi dan Imar sedang berada di atas boat pancung. Saat itu pula oknum aparat yang berjaga di PT BMS mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tiga kali.
"Kami belum sempat pergi, sudah ditembak. Saya kena di paha dan lutut. Sedangkan Imar di punggung," katanya.
Terpisah, Ketua Pemuda Hinterland Tuah Sakti Muhammad Rahim mengatakan kasus kekerasan terhadap nelayan maupun warga pencari besi sisa yang dibuang ke laut sudah berulang kali dilakukan sekuriti atau oknum Brimob di PT BMS.
"Kasus penembakan ini, sangat tidak bisa kami terima. Kami mau PT BMS ini ditutup dan Ahok diadili seadil-adilnya," tegas Rahim saat mendatangi lokasi PT BMS Tanjunguncang.
Menurutnya, Kedua warga Pulau Kasu ini sedang melakukan penyelaman besi yang terbuang ke laut. Akibat penembakan itu, keduanya mendapatkan perawatan di IGD RSUD Embung Fatimah, Batam.
"Kami belum tahu, peluru yang mengenai kedua korban aktif atau karet. Tetapi, kondisinya mengalami luka akibat kena tembakan,"kata Muhammad Rahim.
Sampai saat ini warga yang mendatangi PT BMS masih bingung dengan prosedur pengamanan yang digunakan perusahaan tersebut. Terlebih dengan adanya insiden penembakan terhadap warga yang melakukan penyelaman di luar lokasi PT BMS.
Kapolsek Batuaji Kompol Ardiyanto mengatakan hasil mediasi PT BMS dan warga Pulau Kasu akan dibicarakan lebih lanjut terkait masalah tersebut. Perusahaan siap bertanggung jawab atas biaya pengobatan dan perawatan.