Jumat, 3 Oktober 2025

Awas Krisis Daging

Jagal Sapi Ogah Sembelih Sapi Betina, Takut Kualat

“Bapak saya waktu itu bilangnya cuma begini; pokoknya kalau sampai memotong sapi betina, pasti akan kualat. Bapak saya tidak menjelaskan, kualat yang

zoom-inlihat foto Jagal Sapi Ogah Sembelih Sapi Betina, Takut Kualat
Tribunnews.com/ismanto
Sembelih sapi

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Puluhan tahun Jatim menjadi lumbung sapi. Tak kurang dari 32 persen produksinya dilempar keluar.

Namun sekarang bayang-bayang krisis daging menggelayuti  provinsi ini.

Sejak lulus dari SMA, Apriyadi (48) telah bergelut dalam dunia jagal sapi. Keahlian itu diturunkan dari sang ayah.

Sama halnya dengan sang ayah yang telah almarhum, pria asal Jl Pulo Tegalsari, Surabaya itu tidak pernah mau menyembelih sapi betina.

Sapi betina, khususnya sapi betina produktif  dilarang untuk dipotong. Tapi, di banyak rumah pemotongan hewan (RPH) di Jatim, larangan dalam UU 3/2012 itu hanya menjadi hiasan.

Faktanya, sapi betina produktif, justru mendominasi RPH. Para jagal pun dengan santai menyembelihnya.

Hanya sedikit jagal yang ogah melakukannya. Apriyadi adalah satu dari sedikit jagal yang pantang menyembelih sapi betina.

“Saya tidak pernah mau sekali pun memotong sapi betina. Bahkan, sebelum ada peraturan. Saya takut  kualat,” katanya saat ditemui Surya akhir pekan lalu di Surabaya.

Jagal sapi di RPH Pegirikan Surabaya ini mengungkapkan, pantang menyembelih sapi betina itu merupakan wasiat dari ayahnya, almarhum Akhmad.

Dulu, ayahnya juga seorang jagal. Apriyadi sendiri mulanya hanya membantu ayahnya menjagal sapi. Itu dilakukan  sejak dia lulus SMA pada 1980-an.

Selama bertahun-tahun mendampingi ayah, Apriyadi selalu dinasihati untuk tidak sekali pun memotong sapi betina.

“Bapak saya waktu itu bilangnya cuma begini; pokoknya kalau sampai memotong sapi betina, pasti akan kualat. Bapak saya  tidak menjelaskan, kualat yang seperti apa,” kenangnya.

Belakangan bapak tiga anak itu baru menyadari makna dari wejangan yang disampaikan sang ayah.

Itu terjadi saat persediaan sapi di Jawa Timur perlahan berkurang dan kelangkaan sejak 2010.

Dari diskusi-diskusi yang dia lakukan bersama rekan-rekannya sesama jagal dan pedagang sapi yang tergabung dalam PPSDS (Persatuan Pedagang Sapi dan Daging Segar) Jawa Timur pada 2013, dia menyadari kelangkaan stok sapi terjadi karena adanya praktik pemotongan sapi-sapi betina produktif.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved