Kapolda DIY Larang Konvoi Kenengan Pilpres

TRIBUNNEWS.COM,GUNUNGKIDUL - Kapolda DIY, Brigjen Haka Astana menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan izin bagi simpatisan atau pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan melakukan konvoi kemenangan calon yang didukungnya.

Konvoi kemenangan rawan menimbulkan gesekan antar pendukung.

Hal tersebut disampaikan Haka saat melakukan bukan bersama dan safari taraweh di Mapolres Gunungkidul akhir pekan lalu.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Gunungkidul, Badingah, pejabat di lingkungan Pemkab Gunungkidul, Komandan Kodim 0730 Gunungkidul, Letkol Arh Herman Toni serta pejabat di lingkungan Polres Gunungkidul.

Menurut Haka, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan seluruh ketua tim pemenangan masing-masing calon terkait dengan konvoi merayakan kemenangan.

Hasilnya, masing-masing ketua tim pemenangan sepakat untuk tidak merayakan kemenangan dengan konvoi turun ke jalan.

“Saya tegaskan tidak akan memberikan izin konvoi,” katanya, Senin (14/7/2014).

Hasil quick count beberapa lembaga survey yang berbeda menimbulkan kebingungan di dalam masyarakat.

Hasil quick count belum bisa dijadikan sebagai patokan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden.

Untuk itu kepada masyarakat dihimbau untuk menunggu hasil pilpres hingga pada 22 Juli mendatang.

“Saya minta masyarakat tetap tenang, menjaga diri agar suasana tetap aman. Nek menang ojo umuk nek kalah ojo ngamuk,” ucapnya.

Hingga saat ini, kata Haka, kondisi keamanan di DIY masih cukup kondusif. Meskipun demikian, Polda DIY tetap menetapkan siaga 1 hingga kondisi benar-benar kondusif.

Untuk pengamanan pilpres hingga pengumunan hasilnya, Polda DIY menyiapkan 6.564 personel. Selain itu, polisi juga akan dibantu oleh TNI.