Ratusan Ekor Ayam di Boltim Terserang Flu Burung
Ratusan ternak ayam mati mendadak dalam beberapa minggu terakhir di Desa Pinonobatuan, Kecamatan Modayag Barat.
TRIBUNNEWS.COM, TUTUYAN - Ratusan ternak ayam mati mendadak dalam beberapa minggu terakhir di Desa Pinonobatuan, Kecamatan Modayag Barat, Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Informasi yang dihimpun Tribun Manado (Tribunnews.com Network), ayam yang meninggal karena terserang virus flu burung di Desa Pinonobatuan tercatat sebanyak 387 ekor. Virus ini diduga tersebar dari unggas yang dibeli warga di Kotamobagu yang saat ini sedang marak terjadinya kejadian serupa.
Kasus ini diperkirakan sudah terjadi sejak lama namun warga tak menyadarinya karena menganggap kematian ayam tersebut karena keracunan.
"Warga tak menyadari kalau itu adalah flu burung, mereka pikir mati karena diracuni sehingga baru dilaporkan ke camat Senin, padahal sudah lama terjadi," ujar Petugas Dinas Kesehatan, Tendi Ponubu, Rabu (25/6/2014).
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Boltim, Ramlan Ngiu membenarkan adanya peristiwa matinya ratusan ayam di Kecamatan Modayag Barat. Bahkan katanya, jumlah tersebut bisa bertambah karena ayam di beberapa desa pun sudah terserang virus yang bisa menular ke manusia tersebut.
"Pertama diketahui, di Bongkudai Timur dan Guaan, namun hanya beberapa ekor saja. Sekarang tim sudah turun untuk melakukan penyemprotan disinfektan mencegah meluasnya flu burung," kata Ramlan.
Pihaknya bekerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) serta balai kesehatan hewan provinsi melakukan upaya pencegahan dan sosialisasi terkait penanggulangan bahaya virus tersebut agar tak menyerang manusia.
"Setelah dites, maka ayam yang mati tersebut positif flu burung," ucapnya.
Untuk kasus di Guaan dia menduga penyebabnya karena pupuk kandang yang dibeli dari Gorontalo untuk tanaman hortikultura milik warga berada tak jauh dari kandang ayam sudah yang terserang virus avian influenza (AI) flu burung (H5N1).
"Untuk di Modayag Barat diduga berasal dari Kotamobagu, banyak warga yang membeli ayam dari sana untuk konsumsi setiap hari," tuturnya.
Dia mengatakan hingga kini kasus tersebut belum menular kepada manusia. Pihaknya akan mensosialisasikan cara penanganan ke warga saat mendapati ayamnya yang mati.
"Ayam yang sudah terinfeksi dan mati kita bakar dan gali. Masyarakat masih aman. Sebenarnya ayam tersebut masih bisa dimakan kalau dimasak dalam panas di atas 85 derajat. Masalahnya, orang yang akan memasak berpotensi terkena virus," terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan, Boltim, Eko Marsidi mengakui tak ada kasus flu burung yang terjangkit kepada warga. Pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait penanggulangan flu burung terhadap manusia. Telah dilakukan pemeriksaan warga yang sakit, namun hasilnya negatif hanya demam biasa.
"Di lapangan belum ada flu burung pada manusia, yang ada di lapangan hewan meninggal mendadak. Berdasarkan tes, itu dinyatakan positif flu burung," bebernya.
Puskesmas Modayag dan Modayag Barat saat ini disiagakan terus selama 24 jam untuk menangani jika ada warga yang mengalami keluhan.