Sekeluarga Disekap Dalam Pabrik

TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Delapan perampok menyatroni kediaman Mukromin (42) yang berdampingan dengan pabrik penggilingan padi di Blok Pamengkang, Desa Bangodua, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Selasa (6/5/2014) malam.

Selain mengikat kaki dan tangannya, kawanan perampok juga mengikat kaki dan tangan isteri Mukronin, Kasmi (40) dan anak mereka Firman (10). Perampok juga menyumpal mulut ketiganya dengan kain agar para korban tak bisa berteriak.

Beruntung di saat yang genting itu, warga sekitar yang kebetulan lewat merasa curiga saat melihat truk yang tak berpelat nomor terparkir tak jauh dari pabrik penggilingan padi milik H Kardana (48) tersebut. Warga pun melapor ke polisi sehingga polisi dapat segera datang ke pabrik penggilingan padi tersebut.

Disaksikan warga, polisi pun langsung mencoba masuk ke dalam pabrik penggilingan padi. Menurut Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintono melalui Kapolsek Tukdana, AKP Alka Nurani, di pabrik inilah mereka mendapati Mukromin dan keluarganya disekap. Polisi dan warga pun membantu membebaskan ketiga korban itu.

Di ruangan penggilingan padi, polisi juga memergoki dua orang rampok yang tengah beraksi. Keduanya langsung ditangkap, dan dibawa ke Mapolsek Tukdana.

Dari dua pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa sebilah parang, tali plastik, tali potongan kain sarung, anak kunci motor, dan satu unit tang baja.

"Diduga pelaku ada delapan orang. Mereka datang ke pabrik penggilingan padi dengan truk tak berpelat nomor. Ternyata di pabrik itu ada penjaganya yakni pasangan suami istri dan seorang anaknya. Kemudian pasutri dan anaknya itu disekap," katanya, Rabu (7/5).

Dua pelaku yakni Es (42) warga Ciamis, dan And (24) warga Garut, kata Kapolsek masih terus diperiksa dan dimintai keterangan polisi. Kasus perampokan itu pun dalam pengembangan. (roh)